Mohon tunggu...
Alin Nur Indahsari
Alin Nur Indahsari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Hobi bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Sibernetik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

11 Juni 2024   18:14 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:50 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengikut teori sibernetik lainnya termasuk Pask dan Scott, yang mengidentifikasi dua gaya berpikir: serialis dan wholist. Sementara pendekatan serialis mirip dengan algoritma, gaya wholist melibatkan melompat ke gambaran lengkap sistem informasi. Ini berbeda dengan pendekatan heuristik yang menggabungkan beberapa aspek sekaligus. Siswa dengan gaya wholist cenderung memahami dari yang umum ke detail, sementara siswa serialis menggunakan pendekatan algoritma.

G. Penerapan teori sibernetik dalam pembelajaran

Implikasi dari diskusi tersebut adalah memperkuat teori belajar sibernetik secara teoritis maupun praktis. Meskipun relatif baru, teori ini berkembang seiring dengan kemajuan tekhnologi dan informasi , memengaruhi cara belajar sibernetik dengan peserta didik mengolah , memonitor, dan merencanakan strategi terkait informasi. Pentingnya "Sistem Informasi" dalam menentukan proses belajar juga ditekankan. Pembahasan juga menyoroti bahwa tidak hanya ada satu cara belajar yg ideal untuk semua situasi , dengan peserta didik mungkin menggunakan proses belajar yang berbeda untuk memahami informasi yang sama. Hasilnya menunjukkan adanya beragam cara berpikir dalam teori sibernetik seperti algoritmik, heuristik, wholist, dan serialis, yang dapat diterapkan oleh guru dan siswa di pelajaran.

Teori pengolahan informasi pembelajaran adalah bagian dari pembelajaran proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung adalah perubahan dalam kemampuan yang terjadi dalam situasi khusus. Kapasitas memori kerja manusia memiliki batasannya. Gagne menyatakan bahwa untuk mengurangi beban memori kerja, pengetahuan yang dipelajari dapat diwakili dalam bentuk proposisi, produk, dan gambaran mental. ini merupakan inti dari teori gagne dan briggs. Menyoroti tiga aspek utama dalam pembelajaran: Kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran, dan pengorganisasian pembelajaran. Tahap-tahap pembelajaran, yang mengacu pada peristiwa pembelajaran, dapat membantu mendukung proses internal belajar, seperti menarik perhatian, menetapkan tujuan, merangsang ingatan, menyajikan materi, memberikan bimbingan, mendorong untuk kerja, memberikan umpan balik, menilai kinerja, dan meingkatkan retensi dan transfer pembelajaran. Dalam mengorganisir pembelajaran, penting untuk mempertimbangkan siswa telah memenuhi syarat belajar yang di perlukan. Ada syarat belajar utama yg harus di kuasai siswa, serta syarat belajar yg mendukung fasilitasi pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran untuk berbagai kemampuan belajar dapat dilakukan dengan mengelompokkan pembelajaran ke dalam ranah keterampilan intilektual, informasi verbal, srategi kognitif, sikap dan keterampilan motorik. Keunggulan strategi belajar yang berbasis pada teori pengolahan informasi meliputi penekanan pada proses berpikir, penyajian pengetahuan yang ekonomis, kapabilitas belajar yang lengkap, keterarahan kegiatan belajar pada tujuan, transfer pembelajaran ke dalam kehidupan nyata, kontrol belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, dan umpan balik yang jelas tentang kinerja belajar. Dengan menerapkan pendekatan sibernetik dalam pembelajaran, langkah-langkah seperti menentukan tujuan, materi, sistem informasi, pendekatan belajar yang sesuai, serta menyusun dan menyajikan materi pembelajaran dengan tepat dapat diimplementasikan. 

 

BAB III

 PENUTUP

A.Kesimpulan

Teori Belajar Sibernetik adalah konsep belajar yang relatif baru dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu informasi. Dalam teori ini, belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi, dengan fokus utama pada sistem informasi yang diproses oleh siswa. Sistem informasi ini menjadi penentu utama dalam proses belajar, mengatur bagaimana proses belajar akan terjadi berdasarkan informasi yang diterima. Teori ini memiliki kesamaan dengan teori kognitif dalam memperhatikan proses belajar, tetapi teori sibernetika lebih mementingkan sistem informasi yang sedang diproses. Informasi itu sendiri menentukan prosesnya. Asumsi lain dari teori ini adalah tidak ada satu pun proses pembelajaran ideal yang cocok untuk semua situasi dan siswa. Oleh karena itu, suatu informasi mungkin dipelajari oleh seorang siswa melalui satu jenis proses pembelajaran, sedangkan informasi yang sama dapat dipelajari oleh siswa lain melalui proses yang berbeda.

Teori Belajar Sibernetik memandang belajar sebagai proses pengolahan informasi, di mana siswa memproses informasi dari lingkungan melalui memori dan kemampuan berpikir yang dikembangkan. Dalam konteks ini, proses belajar memegang peranan penting, namun tidak kalah penting juga pengolahan sistem informasi. Guru berfungsi sebagai panduan bagi siswa dalam memahami informasi yang diberikan dan membimbing mereka dalam memanipulasi konsep dan menyusun umpan balik dari latihan atau pembelajaran yang diberikan.

Strategi pembelajaran yang berdasarkan teori pemrosesan informasi memiliki kelebihan yang signifikan, termasuk fokus pada cara berpikir yang berorientasi pada proses, penyajian pengetahuan yang lebih efisien, kapabilitas belajar yang lebih komprehensif, dan transfer belajar yang lebih efektif. Teori sibernetik memungkinkan siswa untuk memiliki kapabilitas belajar yang lebih lengkap, dengan kemampuan untuk berpikir kritis dan berimajinasi. Namun, terdapat kelemahan yang perlu diperhatikan, seperti terlalu menekankan pada sistem informasi yang dipelajari tanpa memperhatikan proses belajar secara menyeluruh, keterbatasan pengetahuan dan pemahaman akan mekanisme kerja otak, dan tidak cocok untuk semua situasi dan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun