5. Sabar dan Syukur: Kunci Kehidupan yang Bermakna
Salah satu ciri kehidupan yang penuh makna dan hakiki adalah kemampuan untuk bersabar dalam menghadapi ujian hidup dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."QS. Al-Baqarah: 153)
Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan bahwa dalam setiap kondisi, baik itu senang atau susah, seorang Muslim harus selalu bersyukur dan sabar. Beliau bersabda:
"Sungguh mengagumkan keadaan orang mukmin, karena segala urusannya adalah baik baginya. Jika ia mendapat kenikmatan, ia bersyukur dan itu baik baginya. Jika ia mendapat musibah, ia bersabar dan itu juga baik baginya."(HR. Muslim)
Keberkahan hidup bukan terletak pada banyaknya harta atau jabatan, melainkan pada kemampuan untuk bersabar dan bersyukur atas apa yang ada.
6. Peran Ulama dalam Mencerahkan Makna Kehidupan
Ulama sebagai pewaris Nabi memiliki peran penting dalam menerangkan makna kehidupan yang hakiki menurut Allah. Mereka tidak hanya menyampaikan wahyu melalui Al-Qur'an dan hadis, tetapi juga memberikan bimbingan kepada umat Islam tentang cara-cara untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran Allah.
Menurut Imam Al-Ghazali, kehidupan yang hakiki adalah kehidupan yang dipenuhi dengan pengetahuan tentang Allah dan dijalani dengan keikhlasan. Beliau mengatakan:
"Kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang didasarkan pada kesadaran akan kehadiran Allah, dan hidup dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada-Nya."
(Imam Al-Ghazali, Ihya' Ulum al-Din)
Imam Ibn Qayyim Al-Jawziyya juga menyatakan bahwa kehidupan yang penuh makna adalah kehidupan yang selalu berada dalam keadaan mengingat Allah dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya.