Dalam perjalanan hidup Ahmad, Maqashid Syariah menjadi landasan yang memberi arah yang jelas.
- Menjaga Agama (Hifz ad-Din)
Dalam pandangan Maqashid Syariah, tujuan hidup seorang Muslim pertama-tama adalah untuk menjaga dan memperkuat agama. Ahmad menyadari bahwa tanpa agama, hidupnya akan terasa kosong dan tidak terarah. Dalam setiap langkahnya, dia berusaha untuk tidak hanya mencari kesuksesan dunia, tetapi juga tetap menjaga hubungan yang erat dengan Allah SWT, melakukan ibadah dengan tulus, dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya.
" "
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, Dia akan menjadikan jalan keluar baginya." (QS. At-Talaq: 2)
- Menjaga Jiwa (Hifz an-Nafs)
Ahmad juga memahami bahwa menjaga jiwa adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupannya. Keinginan untuk sukses memang ada, tetapi bukan dengan cara yang merusak jiwa dan mentalnya. Ketika dia merasa tertekan dan cemas tentang masa depannya, dia selalu mengingat prinsip untuk menjaga keseimbangan dalam hidup. Ia belajar untuk tidak membandingkan dirinya dengan orang lain di media sosial dan menerima dirinya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
" "
"Tidak ada beban bagi seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
(QS. Al-Baqarah: 286)
- Menjaga Akal (Hifz al-'Aql)
Maqashid Syariah juga mengajarkan pentingnya menjaga akal dan pikiran. Ahmad mulai menyadari bahwa dunia yang penuh dengan distraksi dan informasi yang melimpah tidak boleh membuatnya kehilangan fokus. Oleh karena itu, dia berusaha untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, tidak hanya dari pendidikan formal tetapi juga dari berbagai sumber yang dapat memberikan wawasan dan pencerahan. Dengan menjaga akalnya, Ahmad merasa lebih bijak dalam membuat keputusan dalam hidupnya.
" "
"Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.'"
(QS. Taha: 114)
- Menjaga Keturunan (Hifz an-Nasl)
Keluarga dan keturunan juga menjadi salah satu tujuan yang harus dijaga dalam Maqashid Syariah. Ahmad mulai berpikir tentang masa depannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarga yang kelak ia bangun. Ia belajar bahwa kebahagiaan sejati adalah yang bisa dinikmati bersama keluarga, serta memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang. Ahmad berusaha untuk membangun karier dengan cara yang halal, agar kelak dapat memberikan contoh yang baik bagi anak cucunya.