" "
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin."
(QS. Al-Isra: 31)
- Menjaga Harta (Hifz al-Mal)
Akhirnya, Ahmad juga menyadari bahwa menjaga harta dan kekayaan adalah salah satu prinsip penting dalam kehidupan. Namun, harta bukanlah segalanya. Bagi Ahmad, yang lebih penting adalah bagaimana dia memperoleh dan mengelola hartanya dengan cara yang halal dan berkah. Dia berusaha untuk tidak terjebak dalam praktik yang merugikan dirinya atau orang lain, seperti riba, dan mencari cara-cara yang sesuai dengan prinsip syariah.
" "
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung."
(QS. Ali Imran: 130)
Menghadapi Ketidakpastian dengan Keyakinan
Dalam perjalanan hidupnya, Ahmad mulai belajar untuk tidak hanya berfokus pada ketidakpastian masa depan, tetapi untuk tetap melangkah dengan keyakinan yang kokoh. Maqashid Syariah mengajarkannya untuk tidak terburu-buru mengejar dunia, karena sesungguhnya hidup ini adalah ujian, dan Allah SWT memberikan jalan bagi mereka yang sabar dan bertakwa.
Ahmad akhirnya menemukan ketenangan dalam dirinya. Ketidakpastian duniawi tidak lagi membuatnya gelisah, karena ia tahu bahwa dalam setiap langkah yang ia ambil, ada hikmah yang lebih besar yang sedang dipersiapkan oleh Allah untuknya. Dengan prinsip-prinsip Maqashid Syariah sebagai panduan hidupnya, ia berusaha menjalani kehidupannya dengan penuh harapan, keyakinan, dan kebahagiaan yang abadi, baik di dunia maupun di akhirat.
Dan seperti yang diajarkan dalam Al-Qur'an:
" "
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."(QS. Asy-Syarh: 6)