Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Green Economy: Konsep, Manfaat, Tantangan, dan Implementasinya di Dunia

13 November 2024   14:32 Diperbarui: 13 November 2024   14:36 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jerman telah menjadi pemimpin global dalam penerapan ekonomi hijau. Melalui kebijakan Energiewende (transisi energi), negara ini berinvestasi besar-besaran dalam energi terbarukan. Pada tahun 2020, sekitar 46% dari total konsumsi energi listrik Jerman berasal dari sumber energi terbarukan. Selain itu, Jerman juga memimpin dalam mobilitas hijau dengan memperkenalkan kebijakan untuk mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil dan mendukung kendaraan listrik.

b. China

China, meskipun merupakan salah satu negara penghasil emisi karbon terbesar, juga telah mulai berinvestasi dalam teknologi hijau. Negara ini merupakan produsen dan konsumen terbesar energi terbarukan di dunia. Pada 2022, China memiliki kapasitas total energi surya lebih dari 350 GW dan berkomitmen untuk mencapai net-zero pada tahun 2060.

c. Indonesia

Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah, juga berusaha untuk beralih menuju ekonomi hijau. Pemerintah Indonesia telah merancang kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan program penurunan emisi karbon. Indonesia menargetkan penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030, dengan kontribusi besar dari sektor energi terbarukan dan transportasi hijau.

5. Kesimpulan

Green economy menawarkan pendekatan baru yang berkelanjutan dalam mengelola perekonomian global, dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Meskipun ada berbagai tantangan dalam implementasinya, seperti biaya tinggi dan ketergantungan pada energi fosil, manfaat yang ditawarkan dalam hal pertumbuhan ekonomi, pengurangan emisi, dan peningkatan kualitas hidup sangat signifikan.

Negara-negara yang berhasil mengimplementasikan ekonomi hijau menunjukkan bahwa dengan komitmen yang kuat, kebijakan yang tepat, dan investasi dalam teknologi hijau, transisi menuju green economy bukan hanya mungkin, tetapi juga menguntungkan secara ekonomi dan sosial. Untuk itu, semakin banyak negara yang harus berkolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait perubahan iklim dan keberlanjutan.

Referensi:

  1. International Renewable Energy Agency (IRENA). (2022). World Energy Transitions Outlook 2022: 1.5C Pathway. IRENA.
  2. Global Carbon Project. (2022). Global Carbon Budget 2022. Earth System Science Data.
  3. United Nations Environment Programme (UNEP). (2023). Green Economy and the SDGs: A Pathway to Sustainable Development. UNEP.
  4. European Commission. (2020). The European Green Deal. European Commission.
  5. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (2023). Peta Jalan Energi Terbarukan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun