Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangunan Lingkungan Kerja yang Harmonis dan Menyenangkan dalam Perspektif Maqashid Syar'ah

13 November 2024   05:39 Diperbarui: 13 November 2024   07:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Contoh Praktis dalam Membangun Lingkungan Kerja yang Harmonis

  1. Menerapkan Etika Kerja Islam: Pemimpin yang bijaksana harus memberikan contoh dengan menerapkan etika kerja yang baik dan adil. Misalnya, menghindari diskriminasi dan memberikan penghargaan yang setimpal.
  2. Pengelolaan Konflik secara Islami: Ketika terjadi perselisihan atau ketegangan di tempat kerja, penyelesaiannya harus dilakukan dengan cara yang bijak dan adil, dengan mengedepankan musyawarah dan mediasi.
  3. Menjaga Kesejahteraan Karyawan: Memberikan waktu istirahat yang cukup, menyediakan fasilitas kesehatan dan mental, serta mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi.

4. Kesimpulan

Membangun lingkungan kerja yang harmonis dan menyenangkan dalam perspektif Maqashid Syari'ah tidak hanya mengarah pada kesejahteraan duniawi, tetapi juga mendatangkan kebahagiaan dan keberkahan dalam kehidupan akhirat. Dengan menegakkan prinsip-prinsip kejujuran, keadilan, kepedulian, dan kerjasama, kita dapat menciptakan suasana kerja yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan bagi seluruh pihak yang terlibat. Prinsip-prinsip Maqashid Syari'ah mengajarkan kita untuk menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menumbuhkan rasa saling menghargai di antara sesama.

5. Referensi

  1. Al-Qur'an dan Tafsir:

    1. QS. An-Nahl: 90, QS. Al-Baqarah: 188, QS. Al-Ma'idah: 2
  2. Hadis:

    1. HR. Al-Bukhari: "Sesungguhnya, orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya."
    2. HR. Ahmad: "Tidak ada keuntungan bagi seseorang yang berbuat keras terhadap dirinya sendiri (berlebihan dalam bekerja) yang menyebabkan kerusakan pada tubuhnya."
  3. Buku:

    1. Muhammad al-Tahir al-Madani, Maqashid Syari'ah: Konsep dan Implementasinya dalam Kehidupan Modern.
    2. Dr. Abdullah Saeed, Islamic Work Ethics and its Role in Building a Harmonious Work Environment.
    3. Dr. Jasser Auda, Tafsir Maqashid al-Shari'ah.
  4. Artikel Jurnal:

    1. Dr. M. Umer Chapra, The Concept of Maqasid al-Shariah in Islamic Business Ethics.

Dr. Ismail D. Fattah, Building a Harmonious Workplace Through Islamic Values

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun