"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberi kepada kaum kerabat, serta Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan kedzaliman."(QS. An-Nahl: 90)
Kejujuran dalam berkomunikasi, menghargai kontribusi setiap individu, serta memastikan bahwa hak-hak karyawan atau rekan kerja terpenuhi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Di sisi lain, keadilan juga harus tercermin dalam pembagian tugas dan penghargaan yang diberikan kepada karyawan.
b. Kepedulian Terhadap Kesejahteraan Jiwa dan Fisik (Hifz al-Nafs)
Lingkungan kerja yang sehat dan harmonis harus memperhatikan kesejahteraan fisik dan mental karyawan. Islam mengajarkan agar setiap individu tidak terlalu dibebani dengan pekerjaan yang berlebihan atau tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga mereka tidak jatuh dalam keadaan stres atau kelelahan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya."(HR. Al-Bukhari)
Menerapkan kebijakan yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, menyediakan waktu istirahat yang cukup, serta menciptakan atmosfer yang mendukung kesehatan mental, merupakan langkah penting dalam membangun lingkungan kerja yang harmonis.
c. Kerjasama dan Saling Membantu (Ta'awun)
Islam mengajarkan pentingnya tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Lingkungan kerja yang harmonis terbentuk ketika setiap individu merasa saling mendukung dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini akan mengurangi ketegangan atau konflik yang mungkin timbul.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan."
(QS. Al-Ma'idah: 2)