Mohon tunggu...
Rikat Ali Ikwan
Rikat Ali Ikwan Mohon Tunggu... -

cogito ergo sum - aku ngeblog maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sepakbola Minus Persatuan

31 Januari 2012   18:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:13 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NB sudah lama berkiprah dan berkuasa di otoritas sepakbola Indonesia: PSSI. Namun, kehilangan peran di PSSI sejak tahun lalu barangkali menjadi hal yang tidak biasa baginya.

Di sisi lain, AP merasa memiliki konsep yang lebih baik. Berpuluh-puluh tahun prestasi PSSI terus saja stagnan. Ia geregetan ketika Nurdin Halid yang memiliki back up partai politik besar terus saja berambisi mengangkangi PSSI.

AP ingin agar sepakbola lebih maju, tapi rezim Nurdin Halid bersama NB dilihat sebagai penghalang besar. "Perang" di sepakbola Indonesia pun tak terelakkan.

Ternyata, kongres PSSI di Solo 9 Juli 2011 yang memilih Djohar Arifin sebagai ketua umum bukan akhir dari "perang" itu. Ini hanya awal dari "perang" yang lebih besar dan lebih luas. PSSI dilawan KPSI, IPL kontra ISL, Divisi Utama LPIS kontra Divisi Utama LI.

Bukan hanya itu. Ada juga Persija vs Persija, Arema vs Arema, PSMS vs PSMS, dan sejumlah "klub kembar" lainnya.

Dalam semua "perang" itu, publik sadar ada AP dan NB. Publik yakin mereka berdua lah master mind-nya, merekalah dalangnya.

Sayang sekali, orang yang sama-sama memiliki kemampuan finansial super besar dan  sama-sama memiliki obsesi besar memajukan sepakbola Indonesia harus terlibat dalam "perang" besar di jagad sepakbola Tanah Air.

Bagaiman menyelesaikan masalah ini? Harus ada kekuatan lebih besar yang turun tangan. Menteri Pemuda dan Olehraga saja tidak cukup. Sudah saatnya Presiden Republik Indonesia turun tangan.

Sudah sampai taraf itukah? Ya. Di Indonesia, sepakbola sudah menjadi "hajat hidup orang banyak". Lebih dari itu, ini juga menyangkut persatuan dan kesatuan bangsa. Prestasi sepakbola juga menjadi pride bangsa di percaturan dunia.

Apa yang bisa dilakukan presiden adalah mempertemukan AP dan NB. Pertemuan SBY-AP-NB mungkin bisa mencairkan konflik sepakbola yang sudah sangat merisaukan ini. Di sinilah pecinta sepakbola bisa berperan. Bentuknya, meminta Kepala Negara Republik Indonesia menjadi pendamai AP dan NB. Kalau ini bisa terlaksana dan membuahkan hasil positif, 75 persen masalah sepakbola Indonesia selesai.

KLB
Salah satu isu panas yang sekarang bergulir di sepakbola Indonesia adalah Krongres Luar Biasa atau KLB. KPSI sebagai motor gerakan ini menilai sejumlah keputusan PSSI melanggar statuta sehingga perlu ada KLB untuk menggulingkan Djohar Arifin dan kabinetnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun