Mohon tunggu...
Alifia Elok Mulia
Alifia Elok Mulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hamba allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengulik Arti Pola Batik Khas Pekalongan: Keindahan dan Makna Budaya

29 Desember 2024   00:16 Diperbarui: 29 Desember 2024   00:17 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    

  Batik Pekalongan, salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO, memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan batik dari daerah lain. Selain terkenal dengan keindahan warnanya yang cerah dan beragam, pola batik Pekalongan juga kaya akan simbolisme dan makna yang dalam. Melalui pola-pola yang terinspirasi oleh alam, budaya lokal, serta pengaruh budaya asing, batik Pekalongan menjadi simbol harmoni dan keberagaman. Artikel ini akan mengulik lebih dalam tentang arti dari pola batik khas Pekalongan yang mencerminkan identitas dan kearifan lokal masyarakatnya.

Sejarah dan Perkembangan Batik Pekalongan

     Pekalongan dikenal sebagai salah satu pusat batik di Indonesia, bahkan sering dijuluki sebagai "Kota Batik". Kota ini memiliki sejarah panjang dalam pembuatan batik, yang dimulai sejak abad ke-19. Pada masa itu, Pekalongan menjadi salah satu pusat perdagangan penting yang melibatkan berbagai budaya, termasuk Tiongkok, Belanda, dan India. Oleh karena itu, batik Pekalongan menggabungkan berbagai unsur budaya yang menciptakan motif-motif unik yang berbeda dari batik tradisional Jawa pada umumnya.

Batik Pekalongan, meskipun tetap mempertahankan warisan Jawa, banyak terpengaruh oleh budaya luar, khususnya Cina dan Belanda. Perpaduan antara budaya lokal dan asing ini tercermin jelas dalam pola-pola batik khas Pekalongan yang memiliki ciri khas lebih berwarna cerah dan beragam dibandingkan dengan batik dari daerah lain.

Ragam Motif Batik Pekalongan 

Nah, bicara soal corak dan motif, tentunya batik Pekalongan telah memiliki banyak model dan motif, yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik perhatian masyarakat.

Berikut aneka ragam motif batik Pekalongan beserta filosofi yang terkandung dibaliknya. Yuk, mari kita simak!

1. Motif Batik Semen

Pertama, ada motif batik semen, yang menjadi andalan dan khas model klasik dari batik daerah Pekalongan ini. Sekilas terlihat mirip seperti motif batik semen dari Solo dan Jogja, tetapi tentunya ada perbedaan yang menonjol.

Batik yang berasal dari Pekalongan ini, mempunyai karakter yang khas yaitu didominasi garis-garis dekoratif yang tegas setiap helaian kainnya. Gambar yang ditampilkan pun beraneka ragam, bisa berupa pola tumbuhan, aneka macam hewan, dan pepohonan.

Ternyata ada filosofi dibalik motif semen ini, yaitu berasal dari nama Ramawijayana, yang terdiri dari delapan nasehat di dalamnya, yaitu :

Bayu Brata: Memiliki arti leluhur yang dilukiskan dengan gambar atau unsur burung.

Dhanaba Brata: Mengandung arti kesejahteraan masyarakat, yang dilukiskan dengan unsur bintang.

Agnibrata: Mengandung arti kekuatan untuk melawan musuh, ini dilukiskan dengan unsur lidah api.

Pasabrata: Memiliki arti mulia tetapi berbahaya bagi orang yang mengabaikan,  dilukiskan dengan kapal air.

Sasi Brata: Memiliki arti watak dari rembulan yang bersifat keberuntungan dan kesuksesan, digambarkan dengan ornamen binatang.

Suryabrata: Karakter seseorang yang tabah, digambarkan dengan garuda.

Endar Brata: Pemberi pelindung dan kemakmuran, digambarkan dengan pohon hayat.

2. Motif Batik Tujuh Rupa

Motif batik tujuh rupa ini identik dengan filosofinya yang 'indah' dalam proses pengerjaannya. Corak dari pembuatan batik tujuh rupa ini menggambarkan kekayaan alam dari tempat wisata yang ada di kota Pekalongan, yang dilukiskan dalam tubuh motif yang berbeda.

Pada umumnya, corak gambar atau motif yang dibuat pada kain batik tujuh rupa berupa beragam jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan. Perpaduan warna-warna cerah dari warna merah muda, biru, dan warna gelap membuat batik ini terlihat begitu elegan.

3. Motif Batik Terang Bulan

Selain itu, ada motif lain yaitu motif batik dengan corak terang bulan. Pada motif ini, menampilkan gambar dengan keindahan flora dan fauna yang ada di Indonesia. Ini merupakan motif batik yang identik dikenakan oleh masyarakat Pekalongan.

Motif batik ini disebut terang bulan sebab motifnya menunjukkan terangnya cahaya bulan purnama pada malam hari. Motif batik ini dapat dipakai untuk keperluan acara apapun. Mulai untuk pakaian sehari-hari maupun sebagai busana formal seperti untuk acara pernikahan adat.

4. Motif Batik Liong

Selanjutnya ada motif batik liong. Seperti yang sudah kita diketahui, dari namanya, filosofi batik liong Pekalongan ini merupakan percampuran budaya Tiongkok. Motif ini pun telah berkembang dan banyak dipakai masyarakat secara umum.

Batik liong ini merupakan motif yang identik dengan pakaian masyarakat etnis Tionghoa.  Bila dilihat dari bentuk polanya, motif dan corak batik liong ini cenderung menggunakan gambar wujud makhluk hidup seperti naga dan ular. Dan corak seperti ini, dikenal atau melambangkan perlawanan dan juga kekuatan yang hebat pada si pemakainya.

5. Motif Batik Sawat

Selanjutnya adalah motif batik sawat. Batik ini menjadi salah satu motif yang banyak diminati orang karena filosofis yang terkandung didalamnya cukup kuat. Lalu, apa maksud dari motif sawat ini? Dalam bahasa Jawa, sawat mempunyai arti melempar.

Dulu, masyarakat Jawa percaya bahwa kekuatan dari para dewa dan leluhur mereka mempunyai peranan untuk mengendalikan alam semesta ini. Konon katanya, orang Jawa mempunyai senjata seperti Batara Indra, yang disebut juga sebagai kilat, petir, atau geledek.

Penggunaan senjata ini dilakukan dengan cara dilempar. Dan dari segi bentuk fisiknya menyerupai hewan ular yang memiliki gigi yang tajam dan taring. Ini bermakna, agar masyarakat memperoleh perlindungan dari alam semesta.

6. Motif Batik Buketan

Biasanya, aneka motif batik dalam lokal identik dengan budaya asli Indonesia. Namun, ada beberapa corak atau motif batik yang rupa penampilannya terpengaruh dari budaya asing, misalnya saja batik bermotif buketan. Batik buketan ini merupakan salah satu corak atau motif batik yang mendapat pengaruh dari budaya asing, yakni dari Belanda.

Cristina Van Zuylen adalah seorang wanita dari keturunan Belanda yang tinggal di kota Pekalongan, dia orang yang pertama kali membuat pola batik Buketan ini, hingga sekarang telah menyebar ke seluruh Pulau Jawa dan beberapa daerah di Indonesia.

Motif batik buketan memiliki penampilan dengan serangkaian bunga layaknya buket bunga atau bouquet. Batik buket memiliki warna cerah dan cantik. Kini, batik buketan dapat ditemukan selain di Pekalongan, misalnya saja di Bali dan sekitarnya.

7. Motif Batik Jlamprang

Motif batik jlamprang memiliki bentuk yang geometris, serta menggunakan kombinasi warna lebih dari dua macam. Motif batik ini pada mulanya muncul disebabkan adanya kepercayaan Hindu dan Budha, sehingga motifnya pun bersifat sakral.

Oleh sebab itu, batik jenis Jlamprang ini sering dipakai ketika ada upacara kepercayaan dari umat Hindu atau Budha di Pekalongan. Makna dari motif batik Jlamprang ini yaitu bentuk suatu penghubung antara dua dunia, yakni dunia dewa dan dunia manusia.

8. Motif Batik Jawa Hokokai

Motif batik Jawa Hokokai adalah batik hasil dari akulturasi budaya Jepang. Motif batik Hokokai sudah ada sejak masa penjajahan negara Jepang di Indonesia, yang dibuat oleh pengrajin batik asal Pekalongan. Nama Hokokai sendiri diambil dari sebuah nama organisasi masyarakat kala itu, yakni Himpunan Kebaktian Masyarakat.

Motif batik Hokokai cenderung lebih rumit, sebab memiliki banyak ornamen, dan warna yang indah serta bernilai seni tinggi. Motif atau corak yang paling umum dijumpai dalam  kain batik Hokokai ialah bentuk kupu-kupu dan bunga. Hal ini bertujuan menyesuaikan preferensi orang Jepang kala itu, yang sering memakai kimono (baju asal jepang) dengan motif-motif tersebut.

9. Motif Batik Encim

Batik encim merupakan batik bergaya cina atau yang identik dengan selera masyarakat Cina. Kata encim sendiri berasal dari kata ganti turunan dari bahasa Tiongkok, yaitu 'cici', yang artinya kakak perempuan. Adanya interaksi kaum pribumi Jawa saat itu, sejak saat itulah mereka mengucapkan kata cici menjadi encim, hingga akhirnya biasa digunakan sampai sekarang.

Jadi, motif batik encim ini memiliki arti kain batik yang biasa dipakai oleh perempuan etnis Tionghoa, dan kebanyakan mereka menggunakannya sebagai kain sarung, atau bawahan saat menggunakan kebaya. Motif batik encim mempunyai ciri khas motif berupa tumbuhan atau bunga dengan warna yang cerah dan cantik.

Saat ini, batik encim telah berkembang, tak hanya bentuk sarung, namun telah muncul dengan berbagai ragam bentuk interior, fashion, dan lain-lain.

Makna Motif Batik Pekalongan

Motif-motif pada batik khas Pekalongan di atas ternyata mempunyai makna yang mendalam. Apa makna yang terkandung dalam setiap motif batik? Simak penjelasan berikut.

1. Makna Motif Semen

Motif semen berasal dari kata semi , yang artinya tumbuh. Jadi, makna dari motif Semen yaitu tentang kehidupan manusia yang bisa tumbuh, berkembang, dan bersemi menjadi lebih sejahtera.

2. Makna Motif Jlamprang

Motif Jlamprang mempunyai makna terkait budaya umat Islam yang memiliki toleransi yang tinggi dan menjunjung silaturahmi, serta hidup rukun dengan sesama.

3. Makna Motif Tujuh Rupa

Motif tujuh rupa mempunyai makna sebagai simbol perpaduan antara budaya Jawa dengan budaya Tiongkok. Motif Tujuh Rupa ini menggambarkan betapa indah dan kayanya tanah Pekalongan.

4. Makna Motif Liong

Motif ini mempunyai perpaduan gambar dari ular naga dan burung phoenix. Naga sendiri merupakan simbol dari makhluk yang dihormati dalam kebudayaan Tionghoa. Disamping itu, burung phoenix merupakan burung legendaris dalam kebudayaan Tiongkok.

Naga juga menggambarkan kekuatan dan kekuasaan, sementara phoenix sebagai simbol keindahan dan keagungan. Jadi, secara keseluruhan batik motif Liong ini memiliki perpaduan yang elegan dan indah.

5. Makna Motif Sawat

Motif Sawat berasal dari kata sawat, yang memiliki arti melempar. Motif Sawat menggambarkan senjata Bathara Indra yang menyerupai ular dengan gigi tajam dan bertaring, serta digunakan dengan cara dilempar. Batik motif Sawat memiliki makna untuk melindungi dan mengayomi masyarakat.

Pentingnya Batik Pekalongan dalam Identitas Budaya

Batik Pekalongan bukan hanya sekadar produk kerajinan, tetapi juga merupakan cerminan dari identitas budaya masyarakat Pekalongan yang kaya akan sejarah dan keberagaman. Dengan menggabungkan unsur-unsur budaya lokal dan luar, batik Pekalongan menunjukkan bagaimana sebuah karya seni dapat menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai sosial, sejarah, dan filosofi yang mendalam.

Selain itu, batik Pekalongan juga memiliki peran penting dalam ekonomi kreatif Indonesia. Sebagai salah satu kota batik terbesar, Pekalongan tidak hanya menjadi pusat produksi batik, tetapi juga destinasi wisata budaya yang menarik banyak wisatawan untuk mempelajari lebih lanjut tentang seni batik dan proses pembuatannya.

Kesimpulan

Batik Pekalongan adalah contoh nyata dari kekayaan budaya Indonesia yang menggabungkan berbagai pengaruh budaya dalam satu kesatuan yang harmonis. Melalui pola-pola yang indah dan bermakna, batik Pekalongan tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga menjadi simbol dari keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Setiap motif batik memiliki cerita dan filosofi yang dalam, yang tidak hanya menambah nilai estetika, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang penting. Sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, batik Pekalongan terus mempertahankan eksistensinya sebagai identitas yang kaya akan makna dan kebanggaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun