Batik yang berasal dari Pekalongan ini, mempunyai karakter yang khas yaitu didominasi garis-garis dekoratif yang tegas setiap helaian kainnya. Gambar yang ditampilkan pun beraneka ragam, bisa berupa pola tumbuhan, aneka macam hewan, dan pepohonan.
Ternyata ada filosofi dibalik motif semen ini, yaitu berasal dari nama Ramawijayana, yang terdiri dari delapan nasehat di dalamnya, yaitu :
Bayu Brata: Memiliki arti leluhur yang dilukiskan dengan gambar atau unsur burung.
Dhanaba Brata: Mengandung arti kesejahteraan masyarakat, yang dilukiskan dengan unsur bintang.
Agnibrata: Mengandung arti kekuatan untuk melawan musuh, ini dilukiskan dengan unsur lidah api.
Pasabrata: Memiliki arti mulia tetapi berbahaya bagi orang yang mengabaikan, Â dilukiskan dengan kapal air.
Sasi Brata: Memiliki arti watak dari rembulan yang bersifat keberuntungan dan kesuksesan, digambarkan dengan ornamen binatang.
Suryabrata: Karakter seseorang yang tabah, digambarkan dengan garuda.
Endar Brata: Pemberi pelindung dan kemakmuran, digambarkan dengan pohon hayat.
2. Motif Batik Tujuh Rupa
Motif batik tujuh rupa ini identik dengan filosofinya yang 'indah' dalam proses pengerjaannya. Corak dari pembuatan batik tujuh rupa ini menggambarkan kekayaan alam dari tempat wisata yang ada di kota Pekalongan, yang dilukiskan dalam tubuh motif yang berbeda.