Pendidikan merupakan suatu pengajaran yang di ajarkan oleh guru kepada siswa dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan yang ada pada diri siswa supaya memiliki kepribadian spiritual, dan kecerdasan yang baik lewat proses belajar yang baik dan teratur. Peran pendidikan untuk menjamin keberlangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan yang baik akan menciptakan generasi bangsa yang baik.Â
Pada kenyataannya pembelajaran di Indonesia saat ini harus melakukan pembelajaran jarak jauh akibat muncul wabah penyakit covid – 19, yang bermula pada akhir bulan januari 2020 yang muncul dari Wuhan, china.Â
Akibat virus corona menimbulkan dampak yang besar bagi semua pihak termasuk dalam dunia pendidikan, banyak aktivitas yang harus di hentikan dan dialihkan dengan WFH ( Work From Home ) begitu pula dengan pembelajaran yang harus diliburkan.Â
Kebijakan yang diambil pemerintah untuk memutus penyebaran virus corona, seluruh kegiatan khususnya dunia pendidikan tidak melakukan pembelajaran seperti biasa agar meminimalisir penyebaran covid – 19.
Kondisi tersebut menyebabkan pembelajaran dituntut untuk memanfaatkan media pembelajaran sebagai alat untuk menyampaikan materi yang akan diberikan kepada siswa.Â
Pembelajaran daring yaitu proses pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet yang bisa dilakukan dari rumah dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.Â
Dalam pembelajaran daring siswa memiliki banyak waktu untuk belajar setiap waktu. Guru dan peserta didik dapat berinteraksi menggunakan aplikasi seperti classroom, zoom, whatsapp group.
Sebelum masa pandemi terjadi pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Giriloyo 1 Bantul menerapkan kurikulum KTSP yang mana dalam proses pembelajarannya mengimplementasi di lapangan.Â
Berbeda dengan masa pamdemi covid-19 kurikulum yang dipakai di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Giriloyo 1 ini beralih ke kurikulum darurat. Dimana kurikulum darurat merupakan kurikulum yang disusun dan dilaksanakan pada masa darurat dimana kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal, namun siswa  harus mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran.
Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif  Giriloyo 1 Bantul ini terletak di pedesaan yang jangkauan sinyal yang kurang mendukung untuk proses pembelajaran jarak jauh. Padahal proses pembelajaran di masa pandemi menggunakan pembelajaran jarak jauh secara daring.Â
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas virtual yang dalam pelaksanaannya menggunakan aplikasi penunjang seperti whatsapp group, googleclass, yang mendukung untuk dilaksanakannya pembelajaran.Â
Sedangkan jadwal pelajaran di atur agar peserta didik tidak berada di depan computer/ laptop/ HP seharian penuh. Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket data internet. Sehinga dalam satu hari maksimal diisi oleh 2 mata pelajaran dengan tatap muka 30 menit per jam pelajaran.
Adapun dalam penilaian hasil belajar peserta didik yang mencakup aspek sikap, pengetauhan, dan keterampilan, pada masa darurat di Madrasah Ibtidaiyah Ma;arif Giriloyo 1 Bantul mengacu pada juknis penilaian hasil belajar dari kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat daerah setempat di lingkungan madrasah.Â
Hasil belajar peserta didik  berupa portofolio, penugasan, praktek, tulisan, yang di peroleh melalui tes daring atau bentuk asasmen yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.Â
Pemberian tugas kepada siswa dan penilaian hasil belajar pada masa belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai dengan kondisi masing - masing siswa  dengan mempertimbangkan akses/ ketersediaan fasilitas belajar dirumah.Â
Pemberian tugas tidak berlebihan dengan tujuan agar perlindungan kesehatan, keamanan, siswa selama masa darurat tetep terjaga. Kemudian hasil belajar peserta didik dikirim ke guru berupa foto, video, karya seni, tergantung jenis kegiatannya yang memungkinkan di lakukan pada saat masa pandemi. Kemudian guru melakukan penilaian dengan teknik skala capaian perkembangan maupun hasil karya dan dilihat ketercapaian kompetensi dasar siswa.
Strategi pembelajaran daring di masa darurat yang di laksanakan di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Giriloyo 1 Bantul penyampaian pembelajarannya melalui whatsapp, youtube / video , googleform. Adapun pembelajaran menggunakan whatsapp guru menyampaikan tugas berbentuk file PDF / word ke grup whatsapp, untuk hasil jawaban tugas siswa mengumpulkan melalui jaringan pribadi kepada guru masing – masing.Â
Dan ada pula yang menggumpulkan tugas langsung ke sekolah seminggu sekali atau dengan waktu yang di sepakati antara guru dan wali murid.  Pembelajaran di sekokah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Giriloyo 1 Bantul juga menggunakan media pembelajan youtube karena sangat digemari oleh banyak orang termasuk peserta didik.Â
Banyak guru membuat video yang berisi ilmu pengetauhan yang menarik, selain itu memudahkan siswa dalam memahami materi yang di sampaikan kepada siswa.Â
Banyak guru yang memanfaatkan video yang sudah ada dengan menyesuaikan materi yang akan di pelajari siswa. Untuk penugasan siswa diminta untuk mengamati dan memahami lalu siswa diminta untuk meringkas penjelasan materi yang ada di video.
Guru Madrasah Ibtidayah Ma’arif Giriloyo 1 Bantul memakai fasilitas gratis yang di sediakan oleh google berupa google form. Media ini biasanya digunakan pada saat ujian PTS ( Penilaian Tengah Semester ) dan PAS ( Penilaian Akhir Semester ).Â
Karena letak sekolah kurang mendukung yang berada di pedesaan yang otomatis siswanya juga tingal di pedesaan dan jauh dari perkotaan sehingga jaringan internet yang akan digunakan sangat minim dan sulit dijangkau.Â
Hal ini membuat guru jarang menggunakan googleform untuk kegiatan pembelajaran setiap harinya. Karena menghambat proses belajar mengajar sengan sistem pembelajaran daring tidak bisa terlaksana dengan maksimal.
Disekolah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Giriloyo 1 Bantul memiliki beberapa program unggulan salah satunya tahfiz. Dimasa pandemi program unggulan tetap berjalan walaupun kurang maksimal.Â
Hafalan yang dilakukan melalui videocall whatsapp, tetapi ada juga siswa yang hafalan dengan tatap muka dikarenakan keadaan keluarga siswa kurang mampu sehingga tidak memiliki handphone untuk hafalan.
Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Giriloyo 1 Bantul juga menggunakan pembelajaran daring dimana guru menyampaikan materi dengan memberikan print out. Pembelajaran ini membutuhkan peran aktif orang tua / pendamping peserta didik, karena tugas yang di berikan guru harus di ambil oleh orang tua di sekolah.Â
Pengambilan dan penyerahan tugas luring siswa dilaksanakan di mushola milik madrasah. Ada juga penyerahan tugas siswa dengan mengirimkan dengan bentuk foto yang dikirimkan ke guru melalui whatsapp. Â
Dalam model pembelajaran ini mengandung beberapa mata pelajaran dalam satu minggu dan dikumpulkan pada minggu yang akan datang. Orang tua juga menyampaikan kepada guru tentang pembahasan tugas yang sulit untuk dikerjakan.Â
Sebenarnya model pembelajaran seperti ini sangat efisien karena guru bisa menyampaikan materi yang sesuai dan siswa bisa mengerjakan tugas dengan sebaik – baiknya dan terarah yang didampingi oleh orang tua masing – masing untuk belajar.
Strategi dalam menyampaikan materi atau pemberian tugas keoada peserta didik berbeda. Untuk kelas 1 sampai kelas 6 strategi pembelajaranya berbeda, menggunakan luring saja, daring saja, atau kombinasi antara luring dan daring.Â
Kelas 1 sampai kelas 3 karena peserta didik belum bisa menggunakan handphone dan mengoperasikan media pembelajaran yang di pakai di sekolah, peserta didik hanya bisa menggunakan handphone dengan bantuan orang tua.Â
Sehingga materi dan tugas yang akan di sampaikan juga menyesuaikan, meskipun menyampaikan materinya berbeda – beda maka dari itu antara guru dan orang tua dibutuhkan kerjasamanya, untuk orang tua yang tidak bisa mendampingi peserta didik untuk belajar karena orang tua yang harus bekerja, sehingga orang tua membuat jadwal agar bisa mendampingi anaknya belajar.
Guru tidak hanya menggunakan strategi daring namun juga menggunakan strategi luring. Hal ini dimaksudkan agar tidak membebani siswa yang dengan keadaan sehingga memberi kebebasan kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Kelemahan / dampak negative dari pembelajaran jarak jauh yang harus di rasakan oleh guru adalah masalah penilaian tuags.Â
Karena tugas yang dikerjakan oleh peserta didik nilainya semua baik dan bagus dikarenakan guru tidak bisa mengkontrol secara langsung peserta didik dalam mengerjaan tugas – tugasnya.Â
Dalam pelaksanaan pembelajaran daring terdapat beberapa penilaian terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung sehinga mempermudah dan mampu dinikmati serta dapat terlaksana oleh semua pihak baik guru sebagai penyelenggara maupun siswa sebagai pelaksana.
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Giriloyo 1 Bantul lebih focus pada kondisi dan situasi pada saat covid – 19. Model penilaian memaknai konsep dan peneliti melihat pada penilaian yang digunakan pada pembelajaran daring.Â
Orang tua banyak yang mengeluh  dalam mendampingi anaknya dalam belajar di rumah dengan sistem daring menjadikan kendala para orang tua karena teknologi online memerlukan koneksi jaringan internet yang kuat dan harus membeli kuota internet yang akan menambah beban pengeluaran orang tua semakin meningkat.Â
Guru pun juga merasa ada kendala yaitu tidak semua guru bisa mengoperasikan teknologi internet atau media sosial sebagai media pembelajaran. Karena guru di sekolah Madrasah ibtidaiyah Ma’arif Giriloyo 1 Bantul masih ada guru yang sudah senior belum bisa sepenuhnya megakses teknologi internet yang menunjang kegiatan pembelajaran daring, guru yang sudah senior masih memerlukan pendampingan dan pelatihan terlebih dahulu.
Harapan untuk pembelajaran daring adalah setelah kondisi kembali normal atau pun wabah Covid-19 sudah berakhir, harapan guru di samping pembelajaran di kelas maka pembelajaran daring tetap bisa dilaksanakan untuk melatih keterampilan guru dan siswa. a pembelajaran ini sebagai alternatif guru untuk menerapkan strategi pembelajaran.Â
Bertujuan untuk menambah ilmu dan mengaplikasikan penggunaan kemajuan teknologi dengan baik dan benar. Model pembelajaran daring ini baik digunakan tetapi perlu ditambahkan menggunakan model pembelajaran luar jaringan ( luring ). Hal ini dikarenakan jika hanya pembelajaran daring saja maka kejujuran dan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas kurang terkontrol.Â
Diharapkan kedepannya ada model daring yang lebih baik lagi untuk menunjang pembelajaran agar lebih efektif dan efisien yang mampu diterima oleh siswa secara baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H