Contoh kasus nyata tentang bagaimana karakter building mempengaruhi keberhasilan seseorang adalah:
Seorang siswa bernama Andi berhasil meraih prestasi akademik yang gemilang di sekolahnya. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, rohis, dan OSIS. Ia memiliki karakter yang baik seperti rajin belajar, disiplin waktu, jujur ujian, tanggung jawab tugasnya, kerjasama temannya, serta sopan santun gurunya. Ia mengatakan bahwa ia belajar banyak tentang karakter building dari mata kuliah Character Building Pancasila di sekolahnya.
Seorang pegawai bernama Rina berhasil mendapatkan promosi jabatan di perusahaannya. Ia juga mendapatkan penghargaan sebagai pegawai teladan dari direktur perusahaannya. Ia memiliki karakter yang baik seperti etos kerja tinggi, profesionalisme tinggi, komunikatif, kolaboratif, inovatif, kreatif, integritas tinggi, loyalitas tinggi, serta berorientasi pada hasil. Ia mengatakan bahwa ia belajar banyak tentang karakter building dari pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh perusahaannya.
Seorang ibu rumah tangga bernama Siti berhasil membesarkan anak-anaknya menjadi orang-orang yang sukses dan bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga memiliki hubungan yang harmonis dan bahagia dengan suaminya. Ia memiliki karakter yang baik seperti cinta kasih sayang, pengasuhan bijak, komunikasi sehat, nilai-nilai keluarga kuat, teladan baik, pembimbing baik, serta empati dan toleransi. Ia mengatakan bahwa ia belajar banyak tentang karakter building dari pengalaman hidupnya bersama keluarganya.
Seorang aktivis sosial bernama Budi berhasil menginisiasi berbagai program pemberdayaan masyarakat di daerahnya. Ia juga mendapatkan pengakuan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Ia memiliki karakter yang baik seperti nasionalisme tinggi, keadilan mendalam, demokrasi mendalam, solidaritas besar, gotong royong besar, kewarganegaraan utuh, serta hak asasi manusia utuh. Ia mengatakan bahwa ia belajar banyak tentang karakter building dari nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
Karakter Building vs. Keterampilan Teknis
Karakter building dan keterampilan teknis adalah dua hal yang penting dalam mencapai sukses. Namun, keduanya memiliki perbedaan dan hubungan yang perlu dipahami.
Karakter building adalah proses mengembangkan dan membentuk karakter yang baik dan positif pada diri seseorang. Karakter adalah ciri-ciri khas yang membedakan seseorang dengan orang lain, baik dalam hal sifat, moral, maupun budi pekerti. Karakter menentukan bagaimana seseorang berpikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Karakter juga mencerminkan nilai-nilai yang dianut dan dipraktikkan oleh seseorang, seperti kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, dan sebagainya.
Keterampilan teknis adalah pengetahuan, kompetensi, dan kemampuan bersifat teknik yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas atau peran tertentu. Keterampilan teknis dapat bersifat praktis dan sering berhubungan dengan mekanik, seperti pada penerapan teknologi informasi, matematika, atau tugas-tugas ilmiah. Keterampilan teknis dapat diukur dan ditunjukkan melalui sertifikat pendidikan, tes tertulis, atau praktik.
Pentingnya karakter building dan keterampilan teknis dalam mencapai sukses dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan seseorang, seperti:
Aspek Pribadi.Â