Namun, di dalam dirinya, ada harapan kecil yang tetap bertahan. Ia teringat pesan yang pernah ia terima dari seorang warga di wilayah kumuh yang pernah ia kunjungi.
"Terima kasih, Pak, karena program air bersihnya. Hidup kami jauh lebih baik sekarang."
Pesan itu selalu mengingatkannya bahwa di balik semua kekecewaan, ada orang-orang yang benar-benar merasakan dampak dari apa yang ia lakukan. Dan itu cukup.
Bagi Izzan, ia mungkin tidak pernah menjadi bagian dari lingkaran kekuasaan. Namanya mungkin tidak pernah tercantum dalam daftar penghargaan. Tapi selama ia bisa bekerja dengan hati, ia tahu bahwa pekerjaannya tidak sia-sia.
Di luar jendela, hujan mulai reda. Kota ini masih berdiri megah, penuh bayang-bayang. Tapi Izzan tahu, selama masih ada orang yang berani melawan gelap, selalu ada harapan untuk sebuah cahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H