Mohon tunggu...
Aliefa Hiraqi Althursina
Aliefa Hiraqi Althursina Mohon Tunggu... Lainnya - Pascasarjana UIN Ar-raniry

start writing, no matter what. The water does'nt know flow until the faucet is turned on

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kajian Pemikiran Musdah Mulia dalam Menginterpretasikan Homoseksualitas Kaum Nabi Luth

15 Desember 2023   21:45 Diperbarui: 15 Desember 2023   22:48 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: tribunnews.com

Berbagai pendekatan ilmiah dalam bidang sains dan teknologi cukup banyak mewarnai cara Musdah Mulia menafsirkan ayat al-quran, seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

b. Pendekatan sosio-kultural (al-adabi wa al-ijtima'i)

Corak al-adabi wa al-ijtima'I adalah warna yang digunakan dalam menginterpretasi Alquran lebih condong dan fokus pada struktur sosial dan tata nilai budaya dalam masyarakat.[19] Pendekatan ini tercermin dalam penafsirannya, yakni ia berusaha memahami dimensi sosiologis dalam Islam serta upaya agama dalam memberikan solusi terhadap beragam masalah yang timbul dalam kehidupan masyarakat pada zaman modern sekarang ini.

Penutup

Siti Musdah Mulia, seorang intelektual Muslim di Era kontemporer yang cukup tertarik pada isu homoseksualitas, menyimpulkan bahwa orientasi seksual yang bersifat homoseksual merupakan bagian dari takdir yang diberikan oleh Tuhan. Dia menjelaskan bahwa istilah "liw" sebenarnya bukanlah merujuk kepada homoseksualitas, melainkan mengacu pada perilaku sodomi yang bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk orang heteroseksual. Musdah mengaitkan kaum Nabi Luth dengan biseksualitas, dan mengatakan bahwa azab Allah pada mereka bukan disebabkan oleh homoseksualitas, melainkan karena perilaku keji dan dosa-dosa seksual yang melampaui batas. Musdah menyatakan bahwa dalam konteks pernikahan sesama jenis, hubungan tersebut dapat menjadi bagian integral dari kehidupan pasangan. Dia menggunakan metodologi berpikir berdasarkan bi al-ra'yi dan mengadopsi metode tafsir tematik. Serta dua macam pendekatan yang digunakan yaitu, pendekatan ilmiah, dan sosio-kultural (al-adabi wa al-ijtima'i).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun