"Dew.... " Erin sedikit terkejut mendapat tamu tak terduga malam ini.
Mereka duduk berhadapan di sebuah caf di tepi pantai. Dew terlihat sedikit ramah malam ini, ah entahlah..Erin merasa telah lama meninggalkan kekagumannya pada pria ini semenjak bertemu Dave. Ah... sedetik saja Erin sadar senyum mereka ternyata sama dan tatapan mata itu sedikit membuat Erin bingung, dengan siapa sebenarnya ia berhadapan... Dewangga atau kekasihnya Dave... mengapa tatapan mata mereka begitu membuat dadanya berdebar?
"Jadi kalian sudah satu tahun tinggal di apartemen itu? " Dew meletakkan tangan di dagunya... hmmm... kebiasaan merekapun sama.
Sejak saat itu Dew secara rutin mengantarkan Erin pulang karena perut Erin semakin besar.. Dew juga berkunjung ke apartemen Erin... kadang-kadang mereka makan malam di luar... hmmm... caf di tepi pantai ini selalu menjadi pilihan mereka.
Hari-hari berlalu dengan sebuah misteri bagi Erin. Otak cerdas gadis itu segera mencari-cari kejanggalan dalam diri Dew yang secara tiba-tiba begitu perhatian kepadanya, bahkan ia dengan sukarela mengantarkan Erin memeriksakan kandungannya, menunggunya melakukan senam kehamilan dan memenuhi segala keinginan Erin, padahal setahunya Dew adalah pria yang tidak pernah suka dengan apapun yang artinya ikatan, namun seminggu yang lalu ia mendengar seseorang ibu di ruangan tunggu bertanya kepada Dewangga.
"Mengantar istri ya mas..."
"Iya.."
"Anak keberapa?"
"Anak pertama"
"Wah... pasti bahagia ya"
"Tentu saja, terimakasih..."