Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menurutku, Pertemuan Dua Sosok Om Ridwan dan Kyai Adalah Wali yang Tersembunyi

25 Juni 2024   03:55 Diperbarui: 25 Juni 2024   04:02 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

"Kira-kira ada cincin yang bisa bikin orang jatuh cinta, Mas?" canda imam sambil tersenyum lebar.

Om Ridwan tertawa lepas, "Kalau ada yang begitu, Pak, saya pesan dua! Buat saya dan buat Pak Imam juga!"

Percakapan kami pun mengalir dengan lancar. Tak hanya tentang batu akik, tetapi juga tentang kehidupan di desa, pekerjaan kami, dan banyak hal lainnya. Hari itu, Om Ridwan dan aku tidak hanya mendapatkan informasi yang kami cari, tapi juga bertemu dengan orang-orang baru yang ramah dan berbagi cerita yang mengesankan.

Hari semakin sore, dan kami berpamitan. Ridwan tersenyum puas, bukan hanya karena batu akiknya mendapat perhatian, tapi juga karena pertemuan tak terduga itu memberikan pengalaman berharga yang tak terlupakan.

"Kadang, perjalanan meliput berita memberi lebih dari sekedar berita," kataku sambil tersenyum kepada Ridwan.

"Betul, kita dapat lebih banyak cerita dari yang kita duga," jawab Ridwan sambil mengagumi cincin-cincinnya yang berkilau di bawah sinar matahari sore.

Setelah kami berpamitan, imam mushola kembali menghampiri kami.

"Oh ya, Mas Ridwan dan Mas...?" tanyanya sambil menatapku.

"Om Munir, Pak," jawabku.

"Mas Munir dan Mas Ridwan, saya ini sebenarnya juga punya sedikit cerita tentang asal usul keluarga saya. Kami punya hubungan dengan pondok besar di daerah Paiton, ternyata imam itu adalah seorang Kyai thoriqoh dan pendakwah.

Sontak kami bertiga mendengar cerita sang imam terkejut. "Wah, Pak Kyai, kita sepertinya sudah ditakdirkan Gusti Allah untuk bertemu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun