Mohon tunggu...
Ali Anhar
Ali Anhar Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

Guru PAI SMPN 3 Lembang, Penulis 9 Buku, Alumni IPAI UPI 2021, Alumni Youlead 1 Bandung, Alumni Mentor Muda Youlead, dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pandangan Loss of Adab Prof Syed Naquib Al-Attas dan Upaya Menjadi Manusia Beradab

13 Maret 2021   09:31 Diperbarui: 13 Maret 2021   09:44 3982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             Itulah beberapa penjabaran mengenai konsep loss of adab yang dijabarkan secara detail oleh Prof. Syeid Muhammad Naquib Al-Attas yang diajukan sebagai sebuah solusi bagi terciptanya peradabann manusia yang lebih baik lagi. Pada episode berikutnya, dijelaskan upaya-upaya yang dapat kita wujudkan untuk menjadi manusia beradab. 

Manusia

            Penulis dapat mengatakan dengan berani bahwa yang membedakan antara manusia dengan mahluk Allah lainnya ialah terletak pada adab. Tidak akan kita pernah temukan mahluk yang dapat menghasilkan kebudayaan dan kemajuan teknologi serta pengetahuan ihwal dari manusia sebagai sebab bahwa ia adalah mahluk beradab. Menurut Mahbub Junadi (2017, hal. 54) ia berpendapat bahwa manusia terdiri atas dua dimensi yaitu jasad dan ruh yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan antara lain yaitu bahwa manusia itu fitrah (potensi-potensi berlaku baik), di samping potensi baik, manusia juga memiliki sifat buruk seperti kikir, bakhil, pembohong, pemarah (potensi nafsu), dan manusia adalah mahluk sosial.

             Kemudian manusia dalam pandangan Islam ialah mahluk ciptaan Allah Subhanahu wata'ala, manusia juga diciptakan untuk hablum min al-nas, dan yang paling penting bahwa manusia adalah mahluk terbatas (Siregar, 2017, hal. 50).

Adab

           Korelasi antara bahasan manusia dengan adab ini sangatlah tepat, sengaja penulis urutkan setelah bahasan mengenai manusia tadi karena hanya manusialah yang teridentifikasi memiliki adab. Lalu dari tadi banyak diutarakan mengenai adab, namun tahukah kita pengertian adab itu sendiri?

           Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adab diartikan yaitu kehalusan budi pekerti, kesopanan, dan akhlak. Pengertian secara etimologi oleh KBBI tersebut mendapat kritikan salah satunya oleh Jihad Wahda (2015, hal. 107) yang menyatakan bahwa pengertian tersebut belum menggunakan perspektif Islam dimana pemaknaannya sebenarnya lebih luas lagi.

           Sedangkan Ibnu Hajar al-Asqalaniy dalam kitabnya Fath al-Bari bi Syarh Shahih al-Bukhari yang disitir oleh Syarif Hidayat Busthami (2018, hal. 5) mengartikan adab ialah, "Segala perkara baik ucapan maupun perbuatan yang ditunjukkan dalam amal keseharian, dan sebagian ulama menggambarkan adab adalah diterapkannya akhlak yang mulia."

           Kemudian makna adab lainnya menurut Machfuddin Aladip (dalam Indra Fajar Nurdin, 2015, hal. 167) memiliki arti pengajaran kepada orang lain agar mempunyai budi pekerti yang baik, sehingga orang yang belajar tadi mempunyai budi pekerti yang baik, pendidikan jiwa dan akhlak, dan melatih kedisiplinan.

           Selanjutnya muncul sebuah pertanyaan, seberapa pentingkah adab bagi seseorang dalam kehidupan? Jawaban terbaiknya salah satunya diungkapkan oleh Al-Mikhlad bin Husain yang berpesan kepada Imam Ibnul Mubarak bahwa, "Kita jauh lebih membutuhkan banyaknya adab dibanding banyaknya hadits" (Hanafi, 2017, hal. 69).

Upaya Untuk Menjadi Manusia Beradab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun