Oleh: Ali Anhar Syi'bul Huda (Mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, Universitas Pendidikan Indonesia)
Pendahuluan
      Manusia sebagai ciptaan Tuhan tentu tidak akan terlepas dari yang namanya permasalahan hidup. Sebagai warga negara yang mendiami wilayah dengan lebih dari 17.000 pulau mulai sabang sampai merauke dan telah mendeklarasikan diri merdeka sejak 1945 hingga hari ini, juga tidak luput dari terpaan masalah dan tantangan yang kian hari semakin terasa.
      Permasalahan bangsa tersebut semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini, dapat penulis utarakan berdasarkan fakta di lapangan dan juga telah banyak beredar di media massa setidaknya ada dua masalah. Pertama, terjadinya permasalahan yang melanda dunia pendidikan kita dengan tidak dimasukannya frasa agama dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) tahun 2020-2035 (Ramadhan, 2021). Kemudian permasalahan kedua melanda pada dunia politik kita dimana terjadinya kisruh Partai Demokrat sebagai akibat terpilihnya Jendral Purnawirawan Moeldoko yang tidak sah atas dan menyalahi hukum saat KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara sehingga membuahkan hasil kritikan tajam baik dari internal partai dan banyak pihak (Azanella, 2021). Hal tersebut menjadi sorotan dan penting karena terkait dengan sistem demokrasi yang dianut oleh negara kita Indonesia.
       Dua hal permasalahan tadi adalah contoh kecil yang menjadi indikator moral bangsa Indonesia sedang mengalami goncangan, selain itu tentu masih banyak juga permasalahan-permasalahan lain yang lagi-lagi ter-ekspose beredar di media massa seperti tindakan kriminalitas, pembunuhan, dan berbagai macam kabar yang menurut penulis kurang sedap.
      Berangkat dari pokok-pokok masalah yang sudah dijabarkan di atas, menggugah pemikiran penulis untuk menelusuri akar masalahnya. Satu di antara terjadinya permasalahan tersebut ternyata berdasar sumber literatur adalah karena apa yang dinamankan dengan loss of adab. Konsep tersebut dicetuskan oleh cendekiawan muslim hebat yaitu Prof. Syeid Muhammad Naquib Al-Attas. Oleh karenanya masa-masa ini menjadi hal yang paling disukai oleh penulis sehingga menarik untuk dibahas dan dikaji.
Metode Penulisan
      Dalam menjabarkan konsep dan pandangan Prof. Syeid Muhammad Naquib Al-Attas mengenai loss of adab, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun sumber-sumber dalam penulisan menggunakan studi kepustakaan (library research) seperti jurnal, skripsi, dan lain-lain.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi kunci utama dalam penulisan ini dapat dijabarkan melalui ajuan-ajuan pertanyaan berikut:
- Apa yang dimaskud dengan loss of adab menurut Prof. Syeid Muhammad Naquib Al-Attas?
- Bagaimana profil dari Prof. Syeid Muhammad Naquib Al-Attas?
- Usaha apa yang dapat dilakukan untuk menjadi manusia beradab?
Tujuan Penulisan
- Mendeskripsikan konsep loss of adab menurut Prof. Syeid Muhammad Naquib Al-Attas
- Mendeskripsikan profil riwayat hidup Prof. Syeid Muhammad Naquib Al-Attas
- Mendeskripsikan upaya-upaya untuk menjadi manusia yang beradab