Mohon tunggu...
Lana Ancala
Lana Ancala Mohon Tunggu... Freelancer - Berjalan | Bercerita | Berbagi

Seorang pembual yang gemar menyulap derita menjadi cerita. Tadinya sih mau jadi playboy, tapi ternyata masih kurang ganteng dan tajir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyuman yang Kembali

29 Februari 2020   15:33 Diperbarui: 29 Februari 2020   15:38 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

aneh, aku tak pantas jijik, aku tersenyum.

****

Wanita itu tersenyum, Hanna juga tersenyum, semua yang mengenalnya ikut tersenyum. Gadis itu telah kembali seperti dulu, gadis yang dulunya menghargai apapun yang bisa memuaskan lambungnya. Sampai kemudian ia bertemu Riski dan kemudian ia menjadi rajin membeli majalah remaja yang ada di dalamnya.

Awalnya aku juga masih hobi tersenyum, sampai tiba suatu masa dimana hanya itu saja yang mampu melakukan. Tak hanya senyumku yang ia renggut, tapi juga tersenyum, senyum Hanna, senyum sahabat-sahabatnya.

Jadi sekarang, aku tidak heran saat melihat mereka kembali tersenyum, hanya satu-satunya yang tak bias dilakukan itu. Ia belum kembalikan senyumku.

****

"Wah, kamu hebat ya sekarang" kata Hanna

"Hebat apanya?"

"Dulu makanmu sedikit, sekarang banyak tapi tubuhmu tetap langsing. Apa sih rahasianya?"

Aku hanya tersenyum melirik pada Hanna yang juka ikut tersenyum.

Hari ini aku makan di kantin, padahal dirumah sebenarnya aku sudah sarapan, menghabiskan sarapan yang dihidangkan tanpa ibu, sebaliknya menyisakan senyum lebar di wajah ibu sebelum ia berangkat bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun