Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Kemanusiaan Mangunwijaya

6 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 6 Oktober 2024   13:29 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Romo Mangun memahami bahwa kemiskinan bukan hanya masalah material, tetapi juga masalah ketidakadilan struktural. Oleh karena itu, ia menolak pembangunan yang hanya mementingkan segelintir pihak dan mengorbankan masyarakat kecil. Ia juga menentang kapitalisme yang mengabaikan kebutuhan manusia demi keuntungan ekonomi. Baginya, keadilan sosial bukan sekadar retorika, tetapi harus diwujudkan dalam kebijakan dan tindakan nyata yang membela kepentingan orang-orang kecil.

Kekuatan moral Romo Mangun terletak pada keberaniannya untuk hadir di tengah-tengah masyarakat yang termarjinalkan, mendampingi mereka dalam kesulitan, dan memperjuangkan hak-hak mereka di hadapan kekuasaan. Ini menciptakan solidaritas yang kuat dan memberikan kekuatan bagi masyarakat untuk terus berjuang. Bagi mereka, kehadiran sosok seperti Romo Mangun adalah bukti bahwa masih ada orang yang peduli dan berani melawan ketidakadilan, meskipun itu berarti menantang kekuatan yang jauh lebih besar.

Seperti halnya Bunda Teresa yang tidak dapat menghapus kemiskinan sepenuhnya tetapi memberikan penghiburan dan martabat kepada mereka yang terpinggirkan, Romo Mangun juga memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pembela keadilan dapat menjadi "cahaya" bagi mereka yang hidup dalam ketidakpastian dan ketidakadilan. Dalam hal ini, kehadiran dan kepedulian moral sangat penting untuk membangkitkan harapan dan memperkuat perjuangan masyarakat marginal.

(blog.bintangasik.com)
(blog.bintangasik.com)

Ketiga, Menghargai Kebudayaan Lokal 

Dari karya-karya arsitektur yang ditinggalkannya, tampak bahwa Romo Mangun sangat menghargai dan mempromosikan kebudayaan lokal dan tradisi masyarakat adat. Bagi Mangun, keberagaman budaya adalah kekayaan bangsa dan harus dihargai dan dilindungi serta dilestatikan.

Romo Mangunwijaya memiliki pandangan yang mendalam tentang pentingnya menghargai dan melestarikan kebudayaan lokal serta tradisi masyarakat adat. Dalam berbagai karya arsitektur yang ia tinggalkan, termasuk perumahan di bantaran Kali Code dan bangunan-bangunan lainnya, terlihat jelas bagaimana ia mengintegrasikan elemen-elemen budaya dan arsitektur lokal dengan sentuhan modernitas yang tetap mempertahankan identitas asli masyarakat setempat. Baginya, keberagaman budaya bukanlah sesuatu yang harus dihilangkan demi modernisasi, melainkan sebuah kekayaan yang perlu dihargai, dilindungi, dan dilestarikan sebagai bagian dari jati diri bangsa.

Salah satu kontribusi besar Romo Mangun adalah kemampuannya untuk menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan inovasi kontemporer, tanpa merusak harmoni yang ada dalam komunitas lokal. Ketika ia membangun permukiman di bantaran Kali Code, misalnya, desain yang ia buat sangat memperhatikan kondisi alam dan budaya masyarakat setempat. Ia menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah didapatkan dan memperhatikan cara hidup masyarakat di daerah tersebut, sehingga menciptakan ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga selaras dengan lingkungan sosial dan kultural mereka.

Dalam pandangannya, pembangunan yang tidak memperhatikan budaya lokal akan merusak harmoni kehidupan masyarakat dan menyebabkan alienasi budaya. Oleh karena itu, ia selalu menekankan pentingnya inklusivitas dalam pembangunan, di mana masyarakat adat dan lokal tidak hanya menjadi penerima manfaat tetapi juga berperan aktif dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya. Romo Mangun percaya bahwa tradisi dan kebudayaan lokal mengandung kearifan yang sangat berharga, yang seharusnya dijadikan landasan dalam proses pembangunan.

Pandangan Romo Mangun terhadap kebudayaan lokal juga sejalan dengan gagasannya tentang keadilan sosial. Ia percaya bahwa kebudayaan adalah ekspresi identitas sebuah komunitas, dan ketika kebudayaan itu dihargai, masyarakat tersebut akan merasa dihormati dan diakui. Sebaliknya, jika kebudayaan mereka diabaikan atau dihancurkan oleh pembangunan yang tidak bertanggung jawab, itu akan merusak harga diri dan integritas sosial mereka. Bagi Romo Mangun, kebudayaan lokal adalah cerminan dari keberagaman bangsa, dan keberagaman inilah yang menjadi kekuatan dan keindahan Indonesia sebagai negara multikultural.

Romo Mangun mengajarkan bahwa pembangunan harus berbasis pada kearifan lokal, dan bahwa tradisi-tradisi yang telah ada selama berabad-abad perlu dihormati sebagai bagian dari warisan budaya yang kaya. Ia percaya bahwa setiap langkah pembangunan yang merusak budaya lokal tidak hanya akan menghapus warisan yang berharga tetapi juga menghancurkan fondasi sosial masyarakat. Baginya, melindungi dan mempromosikan kebudayaan lokal adalah bagian integral dari perjuangan untuk keadilan sosial dan kelestarian lingkungan, dua prinsip utama yang selalu ia perjuangkan sepanjang hidupnya.

(blog.bintangasik.com)
(blog.bintangasik.com)

Keempat, Penghargaan terhadap Harkat dan Martabat Manusia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun