Selain itu, ia menyoroti bahwa pembangunan yang tidak memperhatikan keberlanjutan lingkungan hanya akan menciptakan krisis yang lebih besar di masa depan, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun ekologi.
Kedua tokoh ini percaya bahwa pembangunan harus dilaksanakan dengan cara yang inklusif, di mana masyarakat lokal dilibatkan dalam pengambilan keputusan, dan bahwa pembangunan tersebut tidak boleh merugikan mereka. Keadilan ekologis dan sosial menjadi pilar utama dalam pandangan mereka.Â
Selain itu, baik Romo Mangun maupun Arief Budiman menekankan bahwa tanah dan lingkungan adalah bagian integral dari identitas dan kehidupan masyarakat adat dan petani.
Penggusuran tanah atau perusakan lingkungan bukan hanya menghilangkan sumber penghidupan, tetapi juga merusak struktur sosial dan budaya mereka.
Pada masa itu, perjuangan mereka sangat relevan karena Indonesia tengah mengalami berbagai konflik agraria dan penggusuran paksa yang melibatkan pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal.
Meski berhadapan dengan kekuasaan besar, mereka tidak gentar untuk terus menyuarakan pentingnya keadilan bagi mereka yang tidak memiliki suara, serta pentingnya menjaga harmoni antara manusia dan alam dalam setiap langkah pembangunan.
Kedua, Keadilan SosialÂ
Bagi Romo Mangun, keadilan sosial adalah landasan dari masyarakat yang sejahtera. Ia percaya bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakang ekonomi atau sosial mereka, memiliki hak yang sama untuk hidup secara layak, mendapatkan pendidikan, kesehatan, dan kesempatan untuk berkembang.Â
Pemikirannya sejalan dengan gagasan bahwa pembangunan tidak hanya harus bersifat ekonomi, tetapi juga harus memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang paling lemah dan rentan.
Meski ia menyadari bahwa kehadirannya mungkin tidak serta merta mengubah keadaan material masyarakat marginal, Romo Mangun menjadi sumber kekuatan moral yang luar biasa.
Kehadirannya memberikan harapan bagi mereka yang tidak memiliki akses pada kekuasaan atau kekayaan, menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan keadilan.