Bagi Romo Mangun, kebudayaan lokal adalah cerminan dari keberagaman bangsa, dan keberagaman inilah yang menjadi kekuatan dan keindahan Indonesia sebagai negara multikultural.
Romo Mangun mengajarkan bahwa pembangunan harus berbasis pada kearifan lokal, dan bahwa tradisi-tradisi yang telah ada selama berabad-abad perlu dihormati sebagai bagian dari warisan budaya yang kaya.
Ia percaya bahwa setiap langkah pembangunan yang merusak budaya lokal tidak hanya akan menghapus warisan yang berharga tetapi juga menghancurkan fondasi sosial masyarakat.
Baginya, melindungi dan mempromosikan kebudayaan lokal adalah bagian integral dari perjuangan untuk keadilan sosial dan kelestarian lingkungan, dua prinsip utama yang selalu ia perjuangkan sepanjang hidupnya.
Keempat, Penghargaan terhadap Harkat dan Martabat ManusiaÂ
Romo Mangun amat menekankan pentingnya menghargai harkat dan martabat setiap individu, tidak peduli latar belakang mereka. Hal itu terlihat dari pergaulan dan persahabatannya yang lintas batas entah dengan para tokoh masyarakat maupun dengan masyarakat terkecil sekalipun.
Baginya, setiap orang memiliki hak untuk diperlakukan dengan martabat dan rasa hormat. Ratusan umat berusia di atas 50 tahun yang hadir dalam misa haul 25 tahun wafatnya, yang dipimpin oleh Mgr Robertus Rubyatmoko di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan pada 10 Februari 2024 lalu menegaskan berapa Mangun amat dicintai, dihargai dan dikenang. Karena ia sendiri telah memperjuangkan harkat dan martabat banyak orang.
Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia adalah inti dari seluruh perjuangan dan karya hidup Romo Mangunwijaya. Ia meyakini bahwa setiap individu, terlepas dari status sosial, ekonomi, atau latar belakang agama, memiliki nilai yang tak ternilai dan harus diperlakukan dengan penuh hormat.Â
Pandangan ini tidak hanya terwujud dalam pemikiran-pemikirannya, tetapi juga dalam tindakan nyata yang ia lakukan, baik dalam aktivitas sosial maupun interaksinya sehari-hari.
Romo Mangun tidak pernah membeda-bedakan siapa yang ia layani. Ia bersahabat dan bergaul dengan lintas kalangan, mulai dari tokoh-tokoh besar hingga orang-orang yang termarjinalkan di masyarakat.
Sikap inilah yang menjadikan Romo Mangun sebagai figur yang dicintai oleh banyak orang, karena ia mampu melihat keindahan dan potensi dalam diri setiap manusia tanpa memandang kasta atau status mereka.