Jangan terlalu banyak bercerita tentang diri sendiri, biasanya membosankan. Kalau Romo Poldo bercerita dengan bahasa Batak tapi tentang perbuatan-perbuatan besar Allah, Romo Zakarias tetap mengerti.
Satu pelajaran penting lagi dari Injil hari ini untuk membangun communio adalah Yesus berkata, "Terimalah Roh Kudus! Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni". Karunia Roh Kudus dikaitkan langsung dengan pengampunan, juga sangat penting untuk membangun communio yang maharahim.
Kita semua menyadari betapa pentingnya pengampunan untuk membangun communio. Karena kalau jujur, sebenarnya kita semua, berjalan dalam kehidupan ini, dengan permohonan yang besar yang tertulis didada kita untuk dimaafkan atas kesalahan dan dosa-dosa kita.
Paus Fransiskus berkata demikian, Roh Kudus adalah anugerah yang pertama dari Tuhan yang bangkit. Dan itu adalah Roh Pengampunan Dosa. Itulah awal dari Gereja yang mempersatukan kita. Itulah semen yang merekatkan bangunan rumah kita. Ia mencegah runtuhnya rumah persaudaraan. Ia mengkonsolidasi dan meneguhkan Gereja.
Jadi tambah satu resep lagi untuk membangun communio. Setelah menceritakan perbuatan-perbuatan besar Tuhan, resep berikut adalah pengampunan. Mumpung tahun communio saudara-saudari sekalian. Berdamailah dan saling mengampuni. Tetapi saudara-saudara, pengampunan pun pertama-tama bukan tugas melalinkan anugerah.
Yesus yang menampakkan diri kepada para murid tidak mempersalahkan mereka dulu yang telah berkhianat kepada-Nya, ketika peristiwa salib. Tetapi, Ia membawa damai sejahtera. Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!". Yesus memaafkan, mengampuni mereka lebih dahulu, baru Ia meminta mereka melakukan yang sama.
Yang diperintahkan pengampunan adalah sesuatu yang sudah lebih dahulu diberikan. Itulah kekristenan. Ia pertama-tama bukan agama peraturan, tetapi anugerah perjumpaan dengan Yang Maharahim. Pengampunan pertama-tama juga sebenarnya adalah perbuatan besar yang dilakukan Tuhan. Maka perintah mengampuni, sebenarnya juga perintah untuk bercerita tentang perbuatan-perbuatan besar Tuhan.
Saudara-saudari sekalian, marilah kita bersyukur bahwa meskipun belum sempurna ada communio diantara kita. Namun, ada kerukunan dan harmoni  semeskipun kita berbeda-beda asal usul dan watak. Itulah tanda nyata kehadiran Roh Kudus yang kuat.
Marilah kita merawat dan menumbuhkan communio yang murahhati dan maharahim. Menumbuhkan kerukunan yang sudah ada diantara kita. Marilah kita sering-sering menceritakan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Tuhan.
Dari pemahaman kita tentang Pancasila dan seruan Prof. Dr. Adrianus Sunarko, ofm, secara implisit mengandung terbaca bahwa hidup bersama membutuhkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila, sementara Pentakosta, turunnya Roh Kudus, menguatkan umat nasrani untuk membangun persekutuan, persaudaraan satu sama lain walau dengan jamak latarbelakang yang berbeda.
Pancasila memberi kita hidup yang berkualitas baik dalam keimanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah-mufakat dan keadilan sosial. Sementara Pentakosta, turunnya Roh Kudus, menguatkan orang nasrani untuk menggunakan talenta dan bakat untuk kepentingan bersama. ***