Lantas nikahnya kapan?
Padahal nikah itu tidak sesusah bikin baby loh. #ehh
Maksudnya kalau mau menikah itu kan keputusannya ada di kita sendiri mau nikahnya kapan untuk mewujudkannya, sementara kalau buat baby dalam hal ini termasuk susah karena keputusannya ada di Tuhan yang mau ngasih momongannya kapan.
Bahkan terkesan biaya menikah itu sangatlah murah jika kita tidak menggelar resepsi pernikahan. Karena fitrahnya pernikahan utamanya di akad nikah, sementara akad nikah pun dapat dilakukan di K.U.A terdekat tanpa harus memanggil penghulu datang ke tempat tertentu yang membuat biaya tambahan.
Di luar biaya tempat akad nikah, paling nanti juga sedikit terbeban dengan mahar/mas kawinnya saja yang tergantung mempelai wanita minta mahar apa dan berapa.
Hanya jika memang beneran sayang, mahar nikah dapat disepakati agar tidak memberatkan mempelai pria, karena setelah menikah pun nantinya uang suami juga adalah uang istri. Sehingga mahar kawin diharapkan sederhana saja, agar tidak ada penundaan pernikahan faktor mahar yang memberatkan salah satu pihak.
Namun, untuk menggelar resepsi pernikahan di rumah atau di gedung memang ada plus minusnya tersendiri. Sehingga semua keputusan dikembalikan pada kedua mempelai, maupun pihak keluarga dari keduanya.
Yang jelas menggelar resepsi pernikahan di gedung itu sangat diperbolehkan jikalau bukan faktor keinginan semata, melainkan faktor kebutuhan.
Contohnya seperti ini, rumah kamu ada dalam suatu perumahan yang lahannya sempit. Jangankan untuk menggelar resepsi, kadang buat lewat jalan mobil saja susah atau hal lainnya.
Nah, kalau kasusnya demikian, memang disarankan jika menggelar pernikahan di gedung faktor kebutuhan, karena memang lahan rumahnya sempit jika dibuat tenda-tenda kebutuhan resepsi dan lainnya.
Jadi, dalam hidup itu utamakan kebutuhan daripada keinginan, dan utamakan kemampuan daripada gengsi belaka.