Mohon tunggu...
Alfin Ardianto
Alfin Ardianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bilik Kamar Mandi

12 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 12 Juni 2024   22:00 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar pexels.com

   "gak usah" jawab angga singkat. Dengan cepat angga berlari kembali menuju sekolah untuk mengambil lampu senternya.

   Saat tiba digerbang sekolah angga melihat tidak ada orang disana, yang dia lihat hanya tenda-tenda peserta yang kosong, di ujung sekolah juga masih gelap dan begitu dingin karena hembusan angin.

    Angga masuk ke tenda mengambil lampu senternya, saat keluar ke tenda angga terkejut sudah ada perempuan kemarin yang dia temui ditoilet, dia membelakangi angga lalu berbicara padanya.

     "nak bisa bantu ibu gak sebentar saja" pinta wanita itu

  "bantu apa bu?"

  "ibu mau ke kamar mandi tapi lampunya mati, ibu bawa gantinya jadi ibu minta kamu gantiin ya, bisa kan?" tanya ibu itu dengan nada yang terdengar lemas.

   "oh iya bu, ibu guru disini ya?"

   "iya, saya guru baru disini, ibu belum ngajar tapi kemarin diminta untuk menemani anak-anak perjusami" tanpa ada rasa apapun angga membantu ibu itu, saat dilihat dari belakang ibu itu berambut panjang sepunggung, memakai pakaian rapih seperti seorang guru perempuan biasanya.

    Masuklah angga dan ibu itu kedalam ruang toilet perempuan yang letaknya memang bersebelahan dengan toilet lelaki. Dalam ruang toilet itu terdapat beberapa bilik dan tiga dudukan lampu yang berada di tengah, dua lampu mati tidak berfungsi dan yang tersisa justru berkedip, membawa kesan seram di dalamnya.

   "kamu naik di kursi itu ya nak" rupanya ibu itu sudah menyiapkan satu bangku yang biasa digunakan didalam kelas.

   "oh iya bu" angga mulai naik ke bangku itu sembari memutar lampu lama yang sudah berkedip itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun