Mohon tunggu...
Alfin Ardianto
Alfin Ardianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bilik Kamar Mandi

12 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 12 Juni 2024   22:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     "hah masa sih, itu tahun berapa?" tanya Firhan, sementara Angga mendengarkan sembari menatap sinis tidak percaya.

     "aku tidak tahu pasti tapi memang sudah lama, kematian wanita itu juga gak jelas, ada yang bilang di bunuh persekusi warga dan ada yang bilang dia mati dibunuh dalam kamar mandi perempuan, makanya ada satu bilik dikamar mandi perempuan yang selalu dibilaang rusak tapi gak pernah dibenerin, dan yang terpenting dia tidak dimakamkan secara layak"

     "memang dimana makamnya" tanya angga yang mulai larut pada rasa penasaran

     "kata berita yang beredar, kalian tahu pohon mangga yang besar dibelakang halaman sekolah kita?"

     "iya tahu"

    "disitu ada sebuah makam dimana batu nisannya tidak memiliki nama". Firhan, Sonya dan Angga masih setia mendengarkan cerita rekannya itu.

     "ketika para warga mencari sekolompok atau sekte yang dipercaya sebagai pemberi ilmu penglaris itu, ternyata warga tidak menemukan sama sekali, akhirnya proses pencarian dihentikan, dan kepala sekolah kita yang dulu itu juga tidak bisa memberikan keterangan apa-apa, terus menurut cerita yang ada warga di daerah ini sering mendapat teror dari sesosok wanita berambut panjang yang sering tiba-tiba muncul"

"kriiiing...kriiinggg....kringg..." bel sekolah memecah obrolan mereka.

"ah itu mitos doang ngapain di percaya" seperti biasa Angga selalu skeptis, mereka lalu bubar dan masuk ke kelas masing-masing.

     Hari perjusami telah tiba, semua perserta sudah berada di sekolah dan mereka semua diminta untuk berkumpul dilapangan, semua peserta diminta untuk mengecek kelengkapan anggota disetiap kelompoknya dan ternyata kelompok dari sonya, firhan dan angga kekurangan satu orang, dia adalah anak yang menceritakan cerita horor sewaktu di kanting, menurut keterangan dia sedang sakit sehingga dia tidak bisa datang.

      Melaporlah sonya kepada panitia, lalu dicatatlah nama itu, setelah itu panitia menjelaskan isi roundown dari acaranya, semua peserta menyimak dengan baik dan mereka diminta untuk membangun tenda masing-masing sebagai tempat tidur saat malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun