Mohon tunggu...
Alfin Ardianto
Alfin Ardianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bilik Kamar Mandi

12 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 12 Juni 2024   22:00 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    "uuuhhh nih siomay selalu enak ya" ucap Firhan sembari mengunyah siomay bandung yang penuh dimulitnya.

    "iya, kan pak pendi emang asli Bandung jadi rasaya mirip kayak yang di Bandung" jawab Sonya yang juga sambil mengunyah.

     "ah emang kalian aja yang rakus apa aja dibilang enak" seperti biasa Angga selalu berbicara sinis, dia seperti antitesisnya Firhan dan Sonya.

     "gak jelas lu, tuh liat coba anak-anak yang lain juga selalu antri kok buat beli siomaynya pak pendi" sonya merasa tidak setuju dengan pernyataan Angga sembari  menunjuk kearah gerobak pak pendi yang penuh antrian.

     "eh bentar ya aku mau nambah siomay lagi" ucap anggota kelompok mereka di sebelah, yang memang badannya cukup gempal

     "kalian enggak mau nambah ?" lanjut anak itu.

      " eee...enggak sok kamu aja, kita gak ada duit hehehe" jawab Firhan sembari memotong sisa siomay di piringnya.

       Mereka bertiga asik mengobrol tentang apa kira-kira barang kebutuhan pribadi yang akan  dibawa keperjusami nanti, apalagi sonya adalah seorang perempuan yang memang biasanya lebih ribet ketimbang laki-laki dalam mempersiapkan barang pribadinya, namun obrolan mereka berubah ketika rekan mereka yang berbadan gempal itu kembali kemeja mereka, sembari memberi sebuah pertanyaan.

     "eh kalian percaya gak sih, kalo dulu di sekolah kita pernah terjadi pembunuhan seorang wanita ?"

     "hah yang bener?" tanya sonya kaget

     "iya jadi dulu itu ada seorang wanita cantik  yang hidup sendiri dan dia berdagang dikantin sekolah kita ini, tapi suatu ketika dia ingin di usir oleh warga dan pedagang kantin yang lain, karena katanya wanita ini bersekongkol dengan kelompok aliran sesat, untuk melariskan makanannya, dan rumor yang beredar dia juga selingkuhan kepala sekolah kita yang dulu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun