Â
Posisi Kerajaan Jatuh pada dasarnya cukup unik, harus diakui memang menjadi salah satu kekuatan yang merestui berdirinya Kesultanan Banjar, bahkan bisa dikatakan Kerajaan Jatuh merupakan kunci dari langgengnya Kesultanan Banjar, perang antara Pangeran Tumenggung sebagai Raja Daha terakhir melawan Pangeran Samudera yang berkolaborasi dengan Pasukan Demak berakhir dengan perdamaian, tidak ada kalah menang dalam pertempuran, yang ada adalah perdamaian dan berhentinya peperangan. Artinya ada kesepatakan politik penting yang telah disepakati.
Â
Logika sederhananya adalah jika Pangeran Samudera beserta Pasukan Demak saja tidak bisa mengalahkan pasukan Pangeran tumenggung di Alai, lalu Ketika pasukan Demak pulang ke Jawa, apakah mungkin pasukan Pangeran Samudera bisa bertahan dari serangan pasukan Pangeran Tumenggung tanpa bantuan dari pasukan Demak? Namun rupanya perdamaian itu cukup ditaati oleh kedua belah pihak, dan dari sana lah penulis melihat bahwa Kerajaan jatuh cukup independen berada dipedalaman dan mendukung berdirinya Kesultanan banjar dengan cara tidak mengganggu Kesultanan banjar.
Â
Pembuktian kekuatan Kerajaan jatuh bisa lihat pada contoh diatas dalam kasus Sultan Bagus Kusuma yang bersembunyi di Alai tanpa ada gangguan dari Kesultanan banjar, dan kemudian dengan bantuan dari pasukan Kerajaan jatuh berhasil menaklukan Martapura dan kembali mengambil tahtanya yang telah direbut oleh sultan agung. Hal ini menunjukkan kekuatan dari pasukan Kerajaan Jatuh tidaklah surut.
Â
Begitu pula dalam kasus pemberontakan Pangeran Surya dan Pangeran Ahmad yang mendapat bantuan dari pasukan Bugis dari pasir, berhasil pula dihancurkan dan diusir oleh pasukan dari Alai. Bahkan dalam rusuh tuntutan tahta sultan banjar dengan Pangeran amir, terdengar kabar Pangeran Amir meminta bantuan Raja di Alai, meski kemudian ditolak.
Â
Posisi politik Kerajaan jatuh sepertinya dinamis dalam berbagai jaman, dari sebagai penerus murni Kerajaan Daha secara politik dan menjadi oposisi Kesultanan Banjar, namun kemudian bekerjasama dengan Kerajaan Banjar dan bahkan kemudian mewarnai berbagai gejolak politik, informasi mengenai Kerajaan Jatuh terdapat selama tahun 1700, kemudian menghilang pada tahun 1800an, ada kemungkinan besar dinamika politik mengaburkan posisi Kerajaan Jatuh. Informasi mengenai Kerajaan Jatuh di Kabupaten Hulu Sungai tengah sendiri ada namun sangat minim,
Â