Tidak mungkin semuanya akan berjalan lurus-lurus saja, tanpa hambatan dan tantangan. Ada waktu dimana ia akan merasakan kegagalan. Tidak selalu menang, mungkin sekali waktu ia juga akan kalah. Begitulah proses. Semua orang pasti akan mengalami hal yang sama.Â
Dalam kondisi demikian, besarkan hatinya. Bangkitkan terus motivasi dalam diri supaya ia jangan menjadi drop. Kita juga bisa menceritakan kisah-kisah inspiratif tokoh yang menjadi teladan.
Bagaimana bila ternyata anak tidak berbakat?
Seiring dengan berjalannya waktu, mungkin ternyata anak kurang berbakat dibidang itu. Takperlu dipaksakan. Olahraga memang butuh bakat khusus untuk bisa sukses.Â
Bila tidak berkembang, berarti bidang tersebut tidak cocok. Pasti ada bidang lain yang lebih cocok dengan talenta anak. Cobalah untuk memberi pengertian pada anak tanpa mengecilkan segala usaha yang telah ia lakukan.Â
Anak bisa diarahkan untuk condong ke bidang yang lebih sesuai dengan minat dan bakatnya. Ini mungkin akan sulit. Tetapi memang ini bagian dari proses. Suatu saat bila anak sukses, kisah ini dapat menjadi cerita inspiratif.
Wasana kata
Menjadi atlet butuh komitmen dan kesungguhan. Juga usaha yang keras. Oleh karenanya tidak hanya komitmen anak, tetapi juga komitmen penuh dari orang tua dalam mendukung derap langkah sang anak dalam menggapai cita. Peran orang tua tak kalah pentingnya dalam mendukung kesuksesan anak.
Semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generus bangsa yang berkualitas.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H