Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlukah Ada Tunjangan dalam Komponen Penggajian?

7 Desember 2020   18:33 Diperbarui: 7 Desember 2020   23:14 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan perusahaan meng-cover dengan BPJS kesehatan. Namun ada pula yang memberikan tunjangan kesehatan tambahan. Bisa dalam bentuk asuransi tambahan atau tunjangan kesehatan seperti ditempat saya sekarang.

5. Tunjangan prestasi

Tunjangan prestasi diberikan kepada karyawan dalam rangka penghargaan atas prestasinya. Tunjangan ini bisa diberikan secara bulanan tergantung penilaian kinerja.

6. Tunjangan kendaraan

Tunjangan kendaraan biasanya diberikan kepada pegawai dengan jabatan strategis seperti Manager, General Manager, dan sebagainya. Bisa diberikan dalam bentuk kendaraan, bisa juga diberikan dalam bentuk uang tunai.

7. Tunjangan Hari Raya (THR)

Merupakan tunjangan tambahan yang wajib diberikan satu kali dalam setahun pada saat hari raya keagamaan.

Masih banyak bentuk tunjangan lainnya yang mungkin ada diperusahaan seperti tunjangan perumahan, tunjangan anak istri, tunjangan pensiun, dan lain sebagainya.

Apa pengaruh tunjangan?

Ada beberapa perusahaan yang tidak memasukkan tunjangan dalam komponen penggajian. Artinya gajinya hanya satu komponen saja yakni gaji pokok. Rugi dong? Ya nggak. Justru malah bersyukur. Mengapa demikian? Karena banyak hal yang patokannya mengacu ke gaji pokok. Mari kita lihat. Disini saya melihat dari kacamata pegawai ya, karena saya seorang pegawai. 

1. Besaran tunjangan hari raya (THR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun