Mohon tunggu...
Alfatiya Haura
Alfatiya Haura Mohon Tunggu... Lainnya - Nothing is Imposible

اعملوا فكل ميسر لما خلق له

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Detik Terakhir

28 November 2020   15:00 Diperbarui: 30 November 2020   15:15 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu coba satu sampai tiga bulan dulu, mungkin kamu belum terbiasa dengan keadaan asrama yang baru.” Jawab Hersha berusaha menenangkanku.

“Iya deh, Sha. Aku akan coba dan mendengar perkataanmu. Makasih telah mendengarkan curhatanku.” Balas Rara dengan tenang.

Setelah itu aku bertanya pada Sisri, dia berkata, ”kamu yakin akan pindah dari sekolah itu Ra? Kan kemaren kamu yang berkeinginan keras untuk masuk ke sekolah itu. Sekarang kok kamu yang ingin pindah dari sana? Kamu punya masalah sama temanmu disana Ra? Atau ada apa Ra? Cerita sama aku.”

“Sebenarnya tidak ada masalah Sis, aku juga bingung kenapa aku ingin pindah dari sana, tapi aku belum berani bilang sama Ayah dan Bunda takut mereka marah kepadaku.” Balasku.

“Kamu harus bersabar disana Ra, karna kamu yang mengambil pilihan itu kan, jadi kamu harus bertanggung jawab atas apa yang telah kamu ambil, insya allah itu semua yang terbaik untukmu, karena dibalik semua iu pasti ada hikmahnya.” Sisri menasehatiku.

“Terima kasih Sis, kamu udah dengarin cerita atau curhatanku ini, insya Allah aku akan pikirin kata-katamu itu.” Jawab Rara.

Setelah mendengar perkataan dari kedua sahabatnya dia berusaha untuk tetap bertahan dan bersabar di sekolah itu, sampai datangnya bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah untuk umat muslim, pada bulan ini kami mengadakan buka bareng alumni dari sekolah dulu, aku sangat bahagia karena akan bertemu dengan teman-temanku.

Esoknya adalah hari yang aku tunggu-tunggu untuk bertemu mereka, Alhamdulillah aku bisa bertemu dengan teman-temanku kembali.

“Seakan-akan satu tahun tak bertemu kalian.” Kataku melepaskan rindu.

Setelah selesai buka bareng, kami harus pulang ke rumah masing-masing sebelum larut malam. Aku pulang bersama dua sahabatku, Hersha dan Sisri, kami pulang mengendarai motor. Sisri yang mengendarai motor, sedangkan aku dan Hersha yang dibonceng olehnya. Serasa malam itu sangat indah sekali bisa bertemu kembali dengan teman dan sahabatku. Sisri mengantarku duluan ke rumah, setelah itu dia mengantar Hersha.

Setelah Idul Fitri kami langsung masuk kelas, melanjutkan hari-hari yang biasa di sekolah dan asrama. Sepulang sekolah aku mendapat SMS dari Hersha tentang Sisri, kabar ini sangat mengejutkanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun