“Ma’had di mana Bun?“ Tanyaku penasaran.
“Ma’had sama dengan adikmu.“ Sahut Bunda.
“Aku tidak mau bun.“ Jawabku dengan wajah yang kesal.
“Kenapa kamu tidak mau? Apa alasannya?“ Tanya Bunda.
“Aku tidak mau satu sekolah sama adik.“ Tegasku.
“Kenapa kamu tidak mau satu sekolah dengan adikmu? Malahan itu bagus kalau kamu satu sekolah sama adikmu, kami bisa mengunjungi kalian bersamaan.“ Jawab Bunda.
“Pokoknya aku tidak mau Bun, aku udah daftar di MAN sama Hersha, aku mau di sana aja.“ Jawabku.
“Ya udahlah, terserah kamu karena kamu yang akan jalani semua itu kan, tapi Bunda juga udah daftarin kamu di ma’had adikmu itu.“ Sahut Bunda.
“Iya Bun, tidak apa-apa, aku akan jalani semuanya. Terima kasih udah percaya kepadaku, insya Allah aku tidak menyesal dengan apa yang akan aku ambil.” Kataku.
Setelah mengikuti tes di MAN bersama Hersha, aku juga mengikuti tes di ma’had adikku setelah tes di MAN. Tidak menunggu lama, hasil dari tes di MAN keluar duluan dari tes yang di ma’had adikku itu. Alhamdulillah, aku lulus di sekolah itu. Aku tentunya sangat senang sekali karEna aku ingin melanjutkan pendidikan disana. Aku memberitahu Bunda kalau aku lulus di MAN, aku juga udah lihat pengumumannya, aku lulus di jurusan Agama, sedangkan Hersha lulus di jurusan IPA.
“Bunda ikut bahagia dengan lulusnya kamu di sana, nak. Tapi kamu yakin mau melanjutkan disana?” tanya Bunda.