Tidak ada lagi yang bisa kuingat selain kami sudah di ruang rumah sakit. Kata ibuku dan ibunya Ikhsan, kami bisa sampai di sini karena dua orang satpam yang mengaku bekerja di pabrik. Tapi, mereka berdua sudah kembali bekerja setelah ibuku dan ibunya Ikhsan kembali.
Aku melihat Ikhsan masih tertidur. Ibuku mengatakan, satpam itu bertempat tinggal di jalan Way Rarem Nomor 11. Kalau perlu bantuan, silahkan datang saja ke rumahnya.
"Kasian sekali kawanku Ikhsan ini. Dia sudah berjuang sampai pingsan. Tapi, mesti menunda kelulusan karena Sabtu itu sang dosen sudah pergi ke luar negeri. Tanda tangannya tak ia dapat karena kami terbaring di rumah sakit."
"Ikhsan pun lulus. Ia berhasil menyelesaikan penelitiannya. Dia pun berhasil menciptakan metode baru untuk merobohkan gedung tua yang puluhan tahun tidak terpakai. Namun, waktu itu dan setelah kejadian bersamaku, dia tidak berani meneliti gedung itu saat malam hari. Penelitiannya pada siang hari dan ditemani dua orang satpam dan satu orang pintar. Ikhsan mengaku, membutuhkan biaya jutaan rupiah untuk menyelesaikan skripsinya hingga menjadi salah satu sarjana terbaik di Universitas kami."
2021