Tiba-tiba Bintang masuk dan ikut berbicara sambal menunjuk kearah aula, "Itu, Ryy lagi ambil rambutan di depan aula.". Dengan sedikit kesal aku dan Maureen mendatangi Ryy yang sedang mengambil rambutan.
    "RYY, kamu ngapain disini. Kan kita lagi latihan.", ucap Mauren sedikit kesal.
    "Sorry, rada laper... jadi ambil rambutan, habis ini juga balik kok."jawab Ryy. Kami pun kembali ke tempat latihan dan kami mulai latihan kembali dari awal, namun Valentino latihannya ngasal. Hal ini membuat Maureen kesal dan menyuruh Valentino untuk melakukannya dengan benar, namun tetap saja Valentino melakukannya sesuai dengan keinginannya.
    Hal ini membuat barisan dan letak pemain jadi kacau sehingga harus diatur ulang oleh Aureli, setelah beberapa waktu kemudian bel pulang pun berbunyi dan kami terpaksa harus berhenti dan kembali ke tempat masing-masing.
    Beberapa minggu kemudian kami pun melaksanakan latihan bersama dengan kelas lain. Kami langsung pergi menuju aula untuk latihan bersama. Beberapa saat kemudian adalah giliran kami untuk menunjukan hasil latihan kami kepada kelas lain, mulai dari penampilan Tarian Saman yang kami latih. Awalnya bagus bagus, tetapi sesuatu terjadi yang membuatnya menjadi kacau. Valentino yang seenaknya sendiri keluar dari barisan tari dan membuatnya menjadi lucu bagi kelas lain.
   Setelah selesai latihan bersama, kami pun berkumpul dikelas untuk membicarakan kejadian tadi. Kelas yang dipenuh dan pintu yang tertutup dengan kesunyian di dalmnya membuat hal ini menjadi cukup intense, ditambah dengan Maureen yang cukup marah. Pak Marcus pun memasuki kelas dan bergabung, sambil duduk Pak Marcus bertanya.
    "Kalian ada apa to? Sampai bisa kacau seperti tadi??"
    Sambil marah Maureen menjawab "Ituloh pak, Valen udah dikasih tahu berkali kali buat kerjasama dengan yang lain tu nggak mau pak!..."
    Dengan kesal Valentino menjawab "LOH!? Kok salahku? Yang lain juga nggak bisa diajak kerja sama,".
    Aureli ikut menjawab "ya yang bikin kacau tu ya kamu, posisimu aja salah jauh dari yang lain.".
    Valentino menyaut kembali "posisinya salah gimana, orang dah bener posisiku.", Valentino membuang muka dengan kesal.