Kader Posyandu
Ayub adalah kader Posyandu Kampung Elaboge. Kampung ini berada di bawah Puskesmas Silokarno Doga. Jarak ke Puskesmas tidak terlampau jauh. Hanya sejam berjalan kaki ke arah bawah.Â
"Saya kader Posyandu sejak pertama tinggal di sini pada tahun 2006. Terus WVI datang kasih kelinci untuk dikembangkan. Kemudian tahun 2011 saya jadi kader PMBA (Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak)," jelas Ayub.
WVI memang membagikan bibit kelinci yang dikelola berkelompok. Ayub dan kelompoknya diberi 20 ekor induk kelinci kala itu. Tetapi, kata Ayub, yang hidup hanya 17 ekor induk. Empat bulan kemudian telah bertambah menjadi 30 ekor.
Pemberian bibit kelinci oleh WVI ini untuk dibudidayakan oleh masyarakat dengan sistem bergulir. Bibit yang sudah berkembang-biak akan dibagikan lagi terutama kepada para ibu yang mempunyai balita untuk dikembangbiakan dalam keluarga. Jika sudah berkembang, dipakai untuk memenuhi gizi keluarga.
"Satu induk bisa punya anak sampai 9 ekor. Asal diberi rumput yang bagus, pasti cepat sekali beranak dan banyak," kata Ayub.
Kandang kelinci dibuat berderet sepanjang 15 meter. Atapnya seng. Seperti rumah panggung. Jarak dari tanah ke atas sekitar satu meter agar kelinci aman dari binatang pemangsa. Setiap kotak berukuran 30x50 cm berisi satu atau dua ekor kelinci.
"Yang harus dijaga adalah pencuri dan tikus," kata Ayub sambil tertawa. Ayub pernah kehilangan puluhan ekor kelinci karena dicuri orang.
Setelah berkembang biak, Ayub mulai menggulirkan anak kelinci kepada anggota kelompok serta jemaatnya. Masing-masing ia beri 5 ekor.
"Saya minta mereka untuk pelihara dengan baik. Anak pertamanya jangan dipotong dulu. Kalau sudah beranak dua kali, sudah boleh dipotong buat tambah gizi keluarga," ujarnya.
Ayub melakukan hal yang sama. Ia kembangbiakan terlebih dahulu sebelum dipotong untuk menambah gizi keluarganya.