Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Jamban Pertama di Kampung Air Garam

15 Agustus 2022   07:54 Diperbarui: 15 Agustus 2022   07:59 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yali Inggibal di depan dua jamban pertama di Kampung Air Garam, Distrik Bugi, Jayawijaya (Foto:Lex) 

"Ini honai laki-laki," kata Yali sembari menunjuk.

"Ini honai keluarga," kata dia lagi menunjuk sebuah honai dengan ukuran lebih panjang.

Yali memperlihatkan dapurnya. Sang istri sedang meramu buah merah. Untuk dijadikan saos. Sebuah belanga berisi saos buah merah sedang bergelegak di tungku perapian.  

Sekeliling honai adalah kebun. Dan kolam-kolam ikan. Yali memelihara ikan.

"Kolam di belakang ini saya isi ikan mas bantuan dari WVI. Kalau panen saya bagi sama warga lain yang punya kolam juga. 50 ekor setiap orang," jelasnya.  

Selain ikan, Yali juga pernah mendapat jatah kelinci dan ayam. Untuk dipelihara sebagai asupan gizi keluarga.

 

***

Data yang dikeluarkan WHO tahun 2012 ada 31.200 balita dari seluruh Indonesia meninggal karena diare. Penyebabnya karena minimnya pengetahun tentang kebersihan. Penyumbang terbesar kematian adalah Papua yang disebabkan oleh perilaku buang air besar sembarangan.

Tahun 2015, organisasi Unicef juga mengeluarkan data hasil penelitian. Sekitar 300 ribu anak di bawah usia lima tahun meninggal karena kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk setiap tahun di seluruh Indonesia. Sejumlah 1,4 juta anak menderita sakit akibat pneumonia dan diare.

Dan di Manda dan Air Garam, sebelum tahun 2013 kasus kematian bayi cukup tinggi. Antara 3-6 bayi setiap tahun. Dengan gejala demam disertai diare.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun