Terjemahan asli 1Petrus itu adalah "apologia". Sesuatu yang dilakukan orang di tradisi Romawi, berdiri di forum, diserang dan dia harus menjawab. Ini sikap yang harus dilaksanakan dalam ekspresi-ekspresi kultural. Bukan dengan baku pukul seperti yang di Ambon.
                Â
Anda  kerap menulis tentang teologi. Punya disiplin ilmu teologi?
Saya belajar teologi di Seminari Teologi Baptis Simongan, Semarang. Â Seminari itu dibuka tahun 1954 oleh Prof.Dr. Buford L. Nichols, salah satu dari 18 ahli Perjanjian Lama dan Baru di seluruh dunia kala itu. Ia mukim lama di Cina sebelum diusir oleh rezim komunis.Â
Saya belajar secara pribadi sampai khatam, terutama bahasa Ibrani dan Yunani. Saya  pengen tahu apa sih sebetulnya arti perkataan Yesus, melihat perempuan dan menginginkannya saja sudah dosa.Â
Apa iya? Bagaimana orang bisa jatuh cinta kalau  bukan dari mata turun ke hati? Ternyata dalam bahasa aslinya yang dimaksud perempuan di situ istri orang. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sekurangnya dua kali mengundang saya untuk mengoreksi beberapa bahasa yang keliru. Makalah-makalahnya sudah diterbitkan oleh Gramedia.
Bagaimana soal tafsir Israel baru?Â
Israel baru  yang dalam Alkitab itu bukan yang antropologis, tetapi teologis. Itu artinya surga. Kita tidak  ada hubungan dengan bangsa Israel  yang zionis itu.
Sedih saya melihatnya seakan-akan kita pro Israel. Apa kita lupa kalau yang menyalibkan Yesus itu orang Yahudi yang tinggal di Israel, dan mereka bilang  "kami bertanggungjawab atas darah orang itu"? Pilatus sebagai orang Roma saja cuci tangan, kok.
Jadi sama sekali tidak ada kaitan  antara umat Kristen Indonesia dan negara Israel sekarang?Â
Apa hubungannya? Ndak ada sama sekali. Cilakanya lagi, paralel dengan ini, sebagian orang menganggap Kitab Suci ilahi 100%. Padahal Kitab Suci harus dilihat sebagai bagian dari sejarah manusia yang membentuk peradaban. Kalau pendeta dan pastor tidak melihat begitu, buruknya di umat. Jadi fanatik ndak puguh. Seolah-olah Kitab Suci itu turun dari langit.