William juga tahu hubunganku dengan Sella yang tidak sedang baik-baik. Dia menawarkan untuk membantuku dengan memberi penjelasan kepada Sella, tapi aku menolaknya dan mengatakan akan menyelesaikannya sendiri. Aku juga meminta William untuk menjaga jarak denganku seperti dulu karena aku tidak mau Sella semakin salah paham dan membenarkan pikirannya yang salah.
Hingga pada suatu hari William mengatakan bahwa Sella menungguku di ruang musik setelah pulang sekolah. Dengan semangat aku menuju ruang musik dan ketika aku membuka pintu kulihat Sella sedang berdiri di dekat jendela.
"Sella,"panggilku pelan.
Sella membalikkan badannya dan terkejut melihatku. "Ooh jadi ini akal2an kamu Re dengan memakai nama William supaya aku datang menemuimu. "Ha??"justru William yang memintaku untuk menemuimu di ruang musik?"jelasku
"Aaahhh ternyata kita ditipu oleh William,"geram Sella sambil melangkah hendak meninggalkan ruangan. "Sell tunggu!"Rere menahan Sella dengan memegang tangannya.
"Tolong sekali ini dengarkan penjelasanku! Kalau nanti kamu masih tidak bisa menerima, itu hak kamu, yang pasti aku sudah berusaha untuk mempertahankan persahabatan kita karena bagiku persahabatan lebih penting daripada cinta Sell." jelas Rere sedih berusaha meyakinkan Sella.
"Sell..Rere menggoyangkan tangan Sella ketika dilihatnya Sella hanya diam saja.
"Oke oke!" "Aku akan mendengarkan penjelasanmu tapi ga pake lama aku ga mau membuang waktuku sia-sia,"jawab Sella galak.
Rere tersenyum mendengar jawaban Sella. Rere menceritakan semuanya tentang William yang ternyata adalah Raffael sahabat kecilnya, tentang kebersamaan mereka di waktu kecil tanpa ada yang disembunyikan.
"Hari minggu itu dimana kamu melihat aku dan William di taman komplek, itu pertama kalinya aku tahu kalau William adalah Raffael." Kamu tahu Sel aku bahagia sekali mengetahuinya dalam pikiranku sudah berencana untuk menjadi mak comblang antara kamu dan William tapi ternyata rencanaku gagal karena kamu yang salah paham menjadi sangat marah bahkan membenciku,"ucap Rere sedih.
"Siapa yang gak salah paham kalo sehari sebelumnya William mengatakan padaku untuk berhenti mengejarnya karena di hatinya sudah ada gadis yang dicintainya. Dan ketika keesokan harinya aku ke rumahmu untuk menceritakan kesedihanku, Om Danu mengatakan kalau kamu sedang jogging di taman komplek. Aku segera menyusul ke sana tapi apa yang kulihat disana? Kamu dan William sedang tertawa gembira begitu akrab dan dekat. Siapa yang ga akan marah Re? Aku benar-benar kecewa hatiku hancur Re.”