Mohon tunggu...
Alexander Farrel Hedi Kusuma
Alexander Farrel Hedi Kusuma Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar SMA

Pelajar SMA yang tertarik dengan dunia sastra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelisik Tembang: Lir-ilir dalam Kehidupan Masyarakat Yogyakarta

17 Desember 2024   17:12 Diperbarui: 17 Desember 2024   17:35 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mumpung padhang rembulane

(Mumpung bulan bersinar terang)

Mumpung jembar kalangane

(Mumpung banyak waktu luang)

Yo sorako, sorak iyo

(Ayo bersorak lah dengan sorakan Iya)

Makna Pada Tembang Lir-Ilir

Tembang Lir-ilir bukan hanya sekadar lagu, melainkan sebuah karya sastra dengan kandungan nilai spiritual, filosofi kehidupan, dan dakwah Islam yang mendalam. Setiap baitnya memiliki nilai-nilai tertentu yang mengandung pesan moral dan religius bagi masyarakat.

1. Ajakan untuk Bangkit

 "Lir-ilir, lir-ilir, tandure wus sumilir"

Bait ini mengandung makna ajakan untuk bangkit dari keterpurukan, baik secara jasmani maupun rohani. “Tanaman sudah bersemi” menggambarkan potensi hidup yang sudah tersedia, sehingga manusia perlu memanfaatkan kesempatan untuk memperbaiki diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun