9. Hindari kalimat : "Katanya, olahraga ini-itu bisa nyembuhin depresi. Udah pernah coba?"
Kita sering berpikir depresi dapat dengan mudah hilang, tapi depresi adalah kondisi bawaan. Meskipun olahraga dapat membantu menekan suasana hati buruk, ketika seseorang sedang berjuang dengan depresi mungkin akan terlalu sulit untuk bahkan keluar dari tempat tidur selama beberapa hari.
Menyarankan tips mudah seperti jogging atau makan ini-itu untuk menyembuhkan depresi menyiratkan bahwa seseorang yang depresi mungkin tidak mengerahkan segalanya yang ia mampu untuk bisa sembuh, kata Nikki Martinez, PsyD, seorang psikolog dan konselor profesional berlisensi klinis, dilansir dari Prevention. "Berkomentar seperti ini sama saja seperti mengatakan apa yang terjadi bukanlah diakibatkan ketidakseimbangan dalam tubuh atau masalah kesehatan sepele, ketika sebenarnya depresi adalah kondisi kronis,"
Membuat pilihan yang berbeda di masa depan mungkin membantunya menghadapi depresi, tapi pertama-tama, mereka perlu untuk memulihkan diri untuk bahkan membuat keputusan matang.
Katakan ini saja:
 "KAMU SANGAT PENTING UNTUK SAYA. HIDUPMU PENTING BAGIKU. SAAT ANDA MERASA INGIN MENYERAH, KATAKAN PADA DIRIMU SENDIRI BAHWA ANDA AKAN BERTAHAN UNTUK SATU HARI LAGI, SATU JAM LAGI, SATU MENIT LAGI --- SEBERAPA LAMA YANG ANDA MAMPU,"
atau
 "SAYA PERCAYA PADAMU, DAN AKU TAHU KAMU MAMPU UNTUK MELEWATI SEMUA INI. SAYA AKAN BERADA DI SAMPINGMU DI SETIAP WAKTU."
______
10. Hindari kalimat : "Ah.. itu cuma perasaanmu saja."
Ya, depresi memang terkait dengan perubahan suasana hati. Namun tidak sesederhana itu. Depresi bukan cuma gejolak perubahan mood sementara, kondisi ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam otak. Komentar ini menunjukkan orang yang menderita depresi memiliki kontrol atas penderitaannya --- bahwa jika mereka hanya sedikit berusaha untuk berpikir positif, mereka akan merasa lebih baik. Hal ini juga menyepelekan sakit fisik nyata yang dapat disebabkan oleh depresi.