Mohon tunggu...
Ales Tiara Fadilah
Ales Tiara Fadilah Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMP IT Miftahul Ihsan

Tenaga Pendidik SMP IT Miftahul Ihsan Kota Banjar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutukan Misterius

9 Desember 2022   13:23 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:26 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pa, pancingannya bawa berapa?" tanya Ridwan.

"Tiga saja. Kan cuma Papa, kamu, sama Ryan," jawab Pak Haryono. Ridwan pun segera memasukkan tiga buah alat pancing ke bagasi mobil.

"Kak Ridwan, senyum dong! Jelek banget sih wajah Kakak," ucap Sisca dengan kamera ditangannya berusaha untuk memotret Ridwan.

"Kamu ganggu aja deh Sis, bantuin juga dong," gerutu Ridwan.

"Bentar aja Kak, selfie dulu sebelum berangkat," pinta Sisca. Ridwan akhirnya menuruti keinginan Sisca, sambil bergaya keduanya pun berselfie ria.

"Woy, jangan foto-foto terus. Sisca, bantuin Mama tuh bawa makan siang kita," seru Ryan.

"Ah Kak Ryan ganggu aja, sini foto dulu," ucap Sisca. Bukannya melaksanakan perintah Ryan, Sisca malah menarik Ryan ke sampingnya dan memotretnya.

Layar TV berubah menghitam karena kamera yang dimatikan, namun beberapa detik kemudian gambarnya kembali muncul dengan adegan yang berbeda.

Kamera itu tampak mengitari mobil, tak ada suara apapun hingga suasana terasa semakin sunyi. Vivie menatap layar TV tegang saat kamera itu menyorot ke dalam mobil, terlihat tubuh Pak Haryono, Bu Dewi, Ryan dan Ridwan dalam keadaan terikat, sedangkan Sisca tidak terlihat sama sekali.

Kamera itu masih mengitari mobil dan tiba-tiba "DUARRR." Vivie terkejut setengah mati saat mobil itu tiba-tiba terbakar dengan tubuh Pak Haryono dan keluarga di dalamnya. Bersamaan dengan itu layar TV menghitam menandakan durasi yang telah selesai.

Dengan tubuh gemetar Vivie mengeluarkan CD itu dari DVD, rasa takut masih menyelimutinya. Bukannya takut pada hal-hal yang berbau horor, tapi dia tak tahan melihat hal-hal yang bersifat sadis. Namun kemudian Vivie memutuskan untuk menonton CD kedua berjudul "Kutukan Misterius 92."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun