Mohon tunggu...
Aldo Oktavian
Aldo Oktavian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing Communication Universitas Mercubuana Jakarta

44321010050 | S1 Ilmu Komunikasi | Fakultas Ilmu Komunikasi | Dosen pengampu : Prof Dr. Apollo M.Si., Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia Pendekatan Robert Klitgaard dan Jack Bologna

22 November 2024   03:39 Diperbarui: 22 November 2024   03:39 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Materi PPT by Prof. Apollo

g) gratifikasi.

Materi PPT by Prof. Apollo
Materi PPT by Prof. Apollo

Bagaimana Korupsi Terjadi Menurut Teori GONE

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Jack Bologna, yang dikenal dengan sebutan GONE Theory, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penipuan (fraud). Faktor pertama adalah keserakahan (greed), yang berkaitan dengan perilaku serakah yang ada dalam diri setiap orang. Pelaku penipuan biasanya merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki, meskipun telah memiliki banyak kekayaan. 

Mereka terus merasa ingin lebih, seperti memiliki harta yang lebih banyak atau kekuasaan yang lebih besar. Menurut Wells (1992), sifat serakah ini, atau greed, merupakan pendorong utama seseorang untuk melakukan kecurangan, karena mereka tidak pernah merasa cukup dengan apa yang telah diperoleh.

Faktor kedua adalah kesempatan (opportunity), yang berhubungan dengan kondisi suatu organisasi, instansi, atau masyarakat yang memberi peluang bagi individu untuk melakukan penipuan. 

Misalnya, jika sistem pengendalian dalam organisasi tidak terstruktur dengan baik, memungkinkan seseorang untuk bekerja secara sembarangan dan menyebabkan penyimpangan. Pada saat yang sama, pengawasan yang lemah membuat individu lebih mudah untuk memanipulasi data atau informasi tanpa terdeteksi.

Peluang untuk melakukan korupsi akan semakin besar ketika sistem pengendalian lemah. Kebutuhan (need) berkaitan dengan faktor-faktor yang mendorong individu untuk memenuhi keinginan hidup yang tidak wajar, penuh dengan sikap konsumerisme, dan keinginan yang tak pernah berakhir. Menurut Bologna (1992), kebutuhan ini menjadi faktor yang mendorong perilaku individu. 

Kurniawan (2013) menyatakan bahwa demi memenuhi kebutuhan, seseorang akan melakukan apa saja, bahkan tindakan curang. Setiap orang memiliki kebutuhan lebih yang dapat memicu perilaku curang. Perilaku ini mencerminkan nilai moral dan etika seseorang, yang dapat dilihat dari bagaimana mereka memenuhi kebutuhannya---apakah dengan cara baik atau buruk.

Selain itu, pengungkapan (exposure) berkaitan dengan konsekuensi yang akan dihadapi pelaku jika terbukti melakukan penipuan. Menurut Munirah dan Nurkhin (2018), pengungkapan ini berhubungan dengan organisasi yang menjadi korban dari kecurangan tersebut. Faktor pengungkapan terkait dengan konsekuensi hukum atau tindakan yang akan diambil terhadap pelaku. 

Hukuman yang ringan terhadap pelaku korupsi atau kecurangan dapat menyebabkan pelaku, serta orang lain, tidak merasa jera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun