Mohon tunggu...
Aldi Kusuma
Aldi Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang ingin lulus cepat dan mendapatkan perkerjaan dengan gaji minimal Rp.20.000.000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geliat Demokrasi dan Olahraga dari Pilkada Hingga Drama Lapangan Hijau

30 Juni 2024   06:40 Diperbarui: 30 Juni 2024   06:40 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kritik ini diperkuat dengan data statistik. Inggris hanya mencetak satu gol dalam tiga laga fase grup, menjadi tim dengan gol paling sedikit di antara tim yang lolos ke 16 Besar. Rata-rata penguasaan bola mereka pun hanya 52%, menunjukkan bahwa mereka lebih banyak bermain bertahan.

Ketidakpuasan publik semakin diperparah dengan performa tim unggulan lainnya yang tampil lebih meyakinkan. Spanyol, Jerman, dan Belanda menunjukkan permainan menyerang yang indah dan efektif. Hal ini semakin membuat Inggris terlihat pucat pasi.Para penggemar kecewa dengan performa timnas yang jauh dari ekspektasi. 

Mereka menginginkan Inggris bermain dengan lebih berani dan menunjukkan potensi terbaiknya. Kekecewaan ini semakin diperkuat dengan media sosial yang dibanjiri kritik terhadap timnas.Para pemain pun tak luput dari kritik. Harry Kane, kapten timnas, dikritik karena performa yang kurang gemilang. Ia hanya mencetak satu gol dalam tiga laga dan dianggap kurang tajam di depan gawang.

Kritik terhadap Timnas Inggris bukan hal baru. Di Euro 2020, mereka juga dihujani kritik meskipun berhasil mencapai final. Hal ini menunjukkan bahwa publik Inggris memiliki standar tinggi untuk timnas mereka. 

Namun, jika dibandingkan dengan performa di turnamen sebelumnya, performa Inggris di Euro 2024 ini terbilang lebih buruk. Di Euro 2020, mereka setidaknya menunjukkan permainan yang lebih menyerang dan mampu mencetak gol lebih banyak.

Kritik yang datang bukan tanpa alasan. Kritik itu harus menjadi cambuk bagi Inggris untuk berbenah diri. Southgate perlu berani mengambil risiko dan menerapkan strategi yang lebih menyerang. Para pemain pun harus tampil lebih kreatif dan menunjukkan potensi terbaiknya. Jika mereka mampu belajar dari kesalahan dan meningkatkan performa, bukan tidak mungkin mereka bisa menjadi penantang serius di Euro 2024.

Namun, di tengah gelombang kritik tersebut, penting untuk melihat situasi secara lebih berimbang. Kapten tim, Harry Kane, mencoba memberikan perspektif positif dengan menyoroti beberapa aspek permainan yang menurutnya telah mengalami peningkatan.

"Kami punya lebih banyak energi, kami menekan lebih baik, melakukan serangan balik lebih baik, bermain lebih baik dengan bola," ujar Kane kepada BBC Sport. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meski hasil akhir belum sesuai harapan, ada perbaikan dalam beberapa elemen taktis tim.

Kane juga mengakui bahwa tim masih perlu meningkatkan kualitas penyelesaian akhir. "Kami hanya kurang memiliki keajaiban di sepertiga akhir, tetapi itu akan terjadi," tambahnya. Ini menandakan adanya kesadaran dari para pemain akan area yang perlu diperbaiki, sekaligus optimisme bahwa peningkatan tersebut bisa dicapai.

Satu hal yang patut diapresiasi adalah kemampuan Inggris dalam menjaga clean sheet. Kane menekankan pentingnya aspek defensif ini, "Clean sheet lainnya yang akan kami butuhkan jika kami ingin melangkah jauh di turnamen ini." Pertahanan yang solid memang bisa menjadi fondasi penting bagi tim yang ingin sukses di turnamen besar.

Meski kritik dari pengamat dan fans perlu didengarkan, penting juga untuk mempertimbangkan bahwa turnamen sepak bola internasional seperti Euro 2024 adalah kompetisi yang sangat ketat. Tim-tim top Eropa saling berhadapan, dan konsistensi performa tinggi bukanlah hal yang mudah dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun