1. Menurut data Polda Metro Jaya, kasus curanmor di Jakarta mengalami penurunan sebesar 12% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, masih terjadi rata-rata 5 kasus curanmor per hari di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
2. Survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Keamanan Nasional menunjukkan bahwa 78% responden merasa lebih aman setelah menggunakan gembok tambahan pada kendaraan mereka.
3. Program "Ngopi Kamtibmas" telah dilaksanakan di 60% Polsek di wilayah Jakarta, dengan tingkat partisipasi warga mencapai rata-rata 85% di setiap kegiatan.
4. Evaluasi program menunjukkan bahwa 92% peserta merasa lebih memahami cara mencegah curanmor setelah mengikuti acara "Ngopi Kamtibmas".
5. Kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat melalui program seperti ini telah berhasil menurunkan angka curanmor hingga 25% di beberapa wilayah percontohan.
6. "Program 'Ngopi Kamtibmas' ini bukan hanya tentang membagikan gembok, tapi lebih dari itu, ini adalah upaya kami untuk membangun kesadaran dan kerjasama masyarakat dalam mencegah kejahatan," ujar AKBP Suharto, Kapolsek Mampang Prapatan.
7. Seorang warga, Ibu Siti (45), menyatakan, "Setelah mengikuti acara ini, saya jadi lebih waspada dan tahu cara melindungi motor saya. Ternyata hal-hal kecil seperti memasang gembok tambahan bisa membuat perbedaan besar."
8. "Kami melihat penurunan signifikan dalam laporan kehilangan kendaraan bermotor sejak program ini diluncurkan," kata Kompol Budi, Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan.E.
PENUTUP :
"Ngopi Kamtibmas" yang diinisiasi oleh Kapolsek Mampang Prapatan bukan sekadar program ceremonial. Ini adalah bukti nyata komitmen kepolisian dalam membangun kemitraan dengan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib. Pembagian gembok, edukasi komprehensif, dan pendekatan yang kolaboratif menjadi formula yang efektif dalam mencegah tindak kejahatan curanmor.
Namun, keberhasilan program ini tidak boleh membuat kita lengah. Diperlukan konsistensi dan inovasi terus-menerus untuk menghadapi modus operandi kejahatan yang juga terus berkembang. "Ngopi Kamtibmas" harus menjadi titik awal dari gerakan keamanan berbasis masyarakat yang lebih luas.Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, sudah sepatutnya kita mendukung dan berpartisipasi aktif dalam inisiatif seperti ini. Keamanan bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab kita bersama. Dengan membangun kesadaran dan kewaspadaan kolektif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, tidak hanya dari ancaman curanmor, tetapi juga berbagai bentuk kejahatan lainnya.