Mohon tunggu...
Aldi Kusuma
Aldi Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang ingin lulus cepat dan mendapatkan perkerjaan dengan gaji minimal Rp.20.000.000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geliat Demokrasi dan Olahraga dari Pilkada Hingga Drama Lapangan Hijau

30 Juni 2024   06:40 Diperbarui: 30 Juni 2024   06:40 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Panjoj bukanlah yang pertama, dan mungkin bukan yang terakhir, yang harus berhadapan dengan kondisi cuaca ekstrem dalam menjalankan tugasnya. Namun, kejadian ini seharusnya menjadi momentum bagi FIFA dan federasi sepakbola lainnya untuk mengevaluasi kembali protokol keselamatan, terutama terkait penyelenggaraan pertandingan di musim panas.

Beberapa pihak mulai mengusulkan agar pertandingan di musim panas dibagi menjadi empat babak 30 menit, bukan dua babak 45 menit, untuk memberikan lebih banyak waktu istirahat dan hidrasi. Ada pula yang menyarankan penggunaan teknologi pendingin di stadion-stadion yang berada di wilayah beriklim panas.

Terlepas dari solusi teknis yang akan diambil, insiden Panjoj telah membuka mata dunia akan pentingnya memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan sepakbola, tidak terbatas pada pemain saja.

Di tengah hiruk pikuk Copa America 2024 yang masih terus bergulir, kisah Humberto Panjoj akan tetap dikenang. Bukan hanya sebagai catatan hitam, melainkan sebagai pengingat akan kemanusiaan yang harus tetap dijunjung tinggi di atas segalanya, bahkan dalam olahraga yang sarat persaingan seperti sepakbola.

Saat ini, Panjoj dilaporkan telah dalam kondisi stabil dan sedang dalam masa pemulihan. Namun, dampak dari insiden ini dipastikan akan bergema jauh melampaui lapangan hijau di Kansas. Ini adalah momen bagi dunia sepakbola untuk merefleksikan diri dan bertanya sampai batas mana kita rela mengorbankan keselamatan demi tontonan?

Dengan berakhirnya laga Peru vs Kanada, lembar baru dalam sejarah Copa America 2024 pun tercipta. Bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tapi juga tentang pelajaran berharga akan pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim dalam dunia olahraga. Semoga ke depannya, cerita seperti Panjoj tidak perlu terulang kembali, dan sepakbola bisa tetap menjadi permainan yang indah namun juga aman bagi semua yang terlibat di dalamnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun