Mohon tunggu...
Aldi Kusuma
Aldi Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang ingin lulus cepat dan mendapatkan perkerjaan dengan gaji minimal Rp.20.000.000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geliat Demokrasi dan Olahraga dari Pilkada Hingga Drama Lapangan Hijau

30 Juni 2024   06:40 Diperbarui: 30 Juni 2024   06:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stadion yang tadinya riuh mendadak sunyi. Para pemain dari kedua tim segera menghentikan permainan dan berlari menghampiri Panjoj. Tim medis yang berjaga di pinggir lapangan pun bergegas masuk, membawa tandu dan peralatan pertolongan pertama.Selama beberapa menit yang terasa begitu panjang, Panjoj mendapat perawatan intensif di pinggir lapangan. Wajahnya pucat pasi, dan tubuhnya gemetar akibat dehidrasi parah. 

Setelah kejadian ini, Dr. Maria Gonzales, kepala tim medis stadion, menjelaskan kepada media, "Tuan Panjoj mengalami dehidrasi berat dan hampir pingsan. Kami harus segera menanganinya untuk mencegah komplikasi lebih lanjut."

Akhirnya, keputusan dibuat. Panjoj tidak bisa melanjutkan tugasnya. Ia harus digantikan oleh wasit cadangan yang sudah dipersiapkan. Dengan langkah gontai dan wajah penuh kekecewaan, Panjoj meninggalkan lapangan diiringi tepuk tangan penghormatan dari seluruh penghuni stadion. Pertandingan kembali dilanjutkan, namun suasananya tidak lagi sama. Insiden Panjoj seolah menjadi pengingat akan betapa beratnya tugas seorang wasit, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem seperti ini. Babak kedua berjalan dengan tempo yang lebih lambat. Baik Peru maupun Kanada terlihat lebih berhati-hati, mungkin juga terpengaruh oleh insiden di babak pertama. Namun, drama belum selesai. Pada menit ke-59, bek Peru Miguel Araujo mendapat kartu merah setelah melakukan tekel berbahaya terhadap pemain Kanada.

Babak kedua berjalan dengan tempo yang lebih lambat. Baik Peru maupun Kanada terlihat lebih berhati-hati, mungkin juga terpengaruh oleh insiden di babak pertama. Namun, drama belum selesai. Pada menit ke-59, bek Peru Miguel Araujo mendapat kartu merah setelah melakukan tekel berbahaya terhadap pemain Kanada.

Keputusan ini tentu saja mempengaruhi jalannya pertandingan. Pelatih Peru, Ricardo Gareca, berkomentar setelah pertandingan, "Keputusan kartu merah itu sangat mempengaruhi strategi kami. Kami terpaksa bermain defensif setelahnya."

Bermain dengan 10 orang, Peru semakin tertekan. Kanada yang melihat peluang pun mulai melancarkan serangan demi serangan. Usaha mereka akhirnya berbuah manis saat Jonathan David berhasil menceploskan bola ke gawang Peru pada menit ke-75.

Seusai pertandingan, David tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Saya sangat senang bisa mencetak gol penentu. Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim," ujarnya kepada wartawan.

Skor 1-0 untuk Kanada bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Kemenangan ini praktis memastikan langkah Kanada ke babak selanjutnya, sementara Peru harus berjuang keras di laga terakhir jika ingin lolos dari fase grup.

Pelatih Kanada, John Herdman, menyatakan kepuasannya atas hasil ini. "Kami sangat puas dengan hasil ini. Namun, kami tidak akan lengah dan tetap fokus pada pertandingan selanjutnya," katanya dalam konferensi pers pasca pertandingan.

Sementara itu, meski kalah, semangat tim Peru belum padam. Kapten tim, Paolo Guerrero, menegaskan tekad timnya, "Kami belum menyerah. Kami akan berjuang hingga akhir untuk lolos ke babak selanjutnya."

Insiden yang menimpa wasit Panjoj telah menarik perhatian dunia sepakbola internasional. Gianni Infantino, Presiden FIFA, menanggapi kejadian ini dengan serius. "Keselamatan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan adalah prioritas utama kami. Kami akan mengevaluasi protokol yang ada untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang," ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun