"Baguslah, belajar saja yang rajin biar pintar, jadi tidak perlu meramal. Mengkaji berdasarkan ilmu pengetahuan jauh lebih baik dari ramalan tanpa jelas dasar dan pengetahuannya," kata Sang Kakek.
Peramal meramal, eh direvisi. Ternyata peramal takut juga masuk bui, makanya merevisi ramalannya. Kenapa yah, orang suka melontarkan pendapat ke media tanpa menjilat lidah dan berpikir dulu. Janganlah setelah di balik teralis besi, baru sadar dan menyesal, gumam Sang Kakek.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI