Ketika saya berbincang di istri tercinta, pilihan pulang dari Genteng Banyuwangi Setelah Isya pas, adalah pilihan tepat untuk Lalu Lintas, bisa terbebas dari kemacetan. Namun itu bukan pilihan ideal  untuk kondisi tubuh. Tubuh kami yang biasanya sudah "deep sleep" pada jam 1 sampai 3, masih harus dipaksa untuk bekerja keras dengan konsentrasi tinggi.
Saya memang jarang begadang, maksimal jam 1 sudah istirahat dirumah. Pernah juga naik gunung dan mendaki sepanjang malam, namun yang saya rasakan berbeda dengan menyetir. Naik gunung walaupun capek namun tidak seberat ketika menyetir. Lebih santai, lebih rileks walupun sama-sama tidak bisa melihat pemadangan.
Pernah juga menyetir di Dieng maupun ke Kudus dari Kota Santri ini, tapi itu siang hari, lebih rileks. Ini tentunya jadi evaluasi bagi kami agar melakukan perjalanan saat siang hari, lebih santai lebih rileks dan bisa menikmati perjalanan.
Saya sendiri juga masih kurang rileks, masih ada ambisi untuk cepat sampai cepat istirahat, yang ternyata malah akan membahayakan.
Kita bukan sopir profesional, jadi berkendarallah dengan nyaman hindari mengantuk. Istirahatlah untuk menjaga kondisi tubuh. Jangan terikat waktu, berangkat lebih awal. Kenali Dirimu Kenali Medan dan Mawas Diri.