Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berlibur tapi Menyetir Sendiri? Kenali Dirimu Kenali Medan agar Selamat

2 Mei 2023   16:03 Diperbarui: 3 Mei 2023   07:18 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu sudut Kota Genteng (dok.pri)

Segera saya terlelap ketika mobil selesai parkir, sengaja mencari yang sepi. Agar bisa tidur dengan tenang. Saya terbangun ketika adik saya masuk ke mobil setelah mengisi e toll. Lumayan 30 menit bisa terlelap, walaupun bangun dengan keadaan kaget. Setelahnya tidak bisa tidur lagi. Setelah berdiskusi sejenak kami akhirnya melanjutkan perjalanan.

Namun itu ternyata keputusan yang kurang tepat, jalan tol yang sepi dan gelap membuat tubuh terutama mata, otak, tangan dan kaki bekerja keras. Tubuh yang melampaui jam tidurnya membuat suplay energi tidak maksimal. 

Pada saat ini ternyata hati ikut campur, dia memerintahkan agar berjalan pelan saja yang penting sampai. Dan itu yang saya lakukan, berjalan hanya 60-70 km/jam di jalan Tol yang sepi.

Puncaknya saya terkena halusinasi. Jalan Tol yang gelap saya lihat seperti sebuah lorong panjang. Cepat-cepat saya minggirkan kendaraan untuk berhenti. Untungnya saya cepat tersadar.

Penumpang yang terbangun karena saya berhenti, kaget, menanyakan kenapa berhenti di jalan. Setelah saya buka kaca  mendapat udara malam dan minum sebotol air, jalan sudah nampak seperti biasa lagi.

Saya kembali melanjutkan perjalanan, yang ternyata sudah masuk ke Area Tol Malang -- Surabaya yang lebih terang karena ada PJU. Dibayangan saya, nanti ketika sampai di Tol Malang-Surabaya akan menghadapi mobil-mobil dengan kecepatan tinggi. Tapi nyatanya mobil-mobil didepan saya juga jalan di kecepatan yang sama. Sama rendahnya, seperti truk-truk besar.

Lampu-lampu PJU yang ada, sangat membantu sehingga jarak pandang bisa lebih jauh. Bisa melihat kendaraan didepannya, tidak hanya sekedar melihat lampu belakang kendaraan lain.

Setelah pintu Tol Warugunung, yang merupakan awal pintu tol trans jawa, kembali gelap menyapa. Saya memutuskan masuk kembali ke rest area pertama yang saya jumpai. Untuk merilekskan tubuh ini. Antri di Indomaret untuk mengisi e-toll dan istirahat sebentar memulihkan stamina. Sayangnya tubuh saya masih belum bisa rileks. Mungkin masih terikat jam biologis, karena masih jam 02.30 WIB.

Karena sudah lebih segar, saya kemudian melanjutkan perjalanan. Kembali Hati memerintahkan untuk jalan pelan saja, dia juga mengingatkan bahwa saya membawa penumpang yang harus dijaga.

Peringatan hati ini ternyata ampuh untuk menjaga kekompakan para organ, dan satu jam kemudian mobil yang saya kemudikan sudah bisa keluar tol dengan selamat. Setelah keluar Tol, anehnya kondisi tubuh saya juga fit, bisa rileks kembali. Mungkin jam ngantuknya sudah terlewati, sudah berganti dengan jam subuh saat segar-segarnya suasana.

Adzan subuh berkumandang ketika kami beres-beres isi mobil. Setelah melaksanakan Sholat Subuh baru saya memejamkan mata. Sebelumnya saya sangat bersyukur karena akhirnya bisa sampai dirumah dengan selamat.

Harus Mawas Diri

hampir sampai rumah (dok pri)
hampir sampai rumah (dok pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun