Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berlibur tapi Menyetir Sendiri? Kenali Dirimu Kenali Medan agar Selamat

2 Mei 2023   16:03 Diperbarui: 3 Mei 2023   07:18 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu sudut Kota Genteng (dok.pri)

Malam itu, jalan memang padat, saya yang tidak tahu medan, cenderung pasrah saja mengikuti arus kendaraan. Ini berbeda dengan bis maupun kendaraan yang setiap hari melewati daerah itu. Salip kanan sudah biasa. Ternyata sama saja perilaku bis di jalur ini, seperti bis Surabaya-Jogja, gahar di jalan nasional, tapi melempem dijalan tol.

Sesampainya di Klakah lumajang segera belok kiri untuk melewati jalur alternatif yang tembus sampai di Tanggul Jember. Kembali saya beristirahat ketika ada Pom Bensin.

Saya harus beberapa kali berhenti untuk menghisap tembakau pabrikan. Saya tidak berani menyedot rokok di mobil, karena istri mewanti-wanti kalau  perjalanan ini merupakan perjalanan tanpa asap rokok. Setelah itu lanjut gas lagi melewati Kota Jember 1 jam menjelang tengah malam.

Saat ini kondisi tubuh masih oke-oke saja, tidak capek dan mengantuk. Untung ada si Nduk yang menemani dan memilih melek karena penasaran dengan jalur yang akan dilewati terutama Jalur Gunung Gumitir yang banyak cerita itu.

Jalan sudah sepi ketika serombongan mobil dipimpin oleh truk tangki pertamina yang lincah membuka jalan. Mobil-mobil tersebut termasuk mobil saya, memilih mengekor truk tersebut yang lajunya lumayan kencang karena kondisi kosong.

Awalnya saya kira akan gelap dan macet ketika berada di gunung tersebut. Ternyata jalan sudah lebar dan banyak sekali PJU disepanjang jalur tersebut. Tidak ada kesan angker sama sekali. Disitu juga banyak orang-orang yang membawa senter memberikan arahan kepada sopir. Tidak semuanya lelaki tapi ada juga anak-anak bahkan ada juga ibu-ibu yang membawa anak. Alhamdulillah setelah sekitar setengah jam kemudian saya sudah berada di Kecamatan Kalibaru Banyuwangi, artinya jalur Gunung Gumitir sudah terlalui dan kami sudah menjalani 90% perjalanan ke timur ini.

Tepat Pukul 01.00 WIB hari selanjutnya, diiringi gerimis kami sudah sampai di tujuan. Kondisi tubuh tidak lelah, dan baik-baik saja walaupun sudah 8 jam menyetir. Saya sempat ngopi sebelum tidur di tempat tersebut.

Selama disana hanya acara keluarga full yang kami lalui. Rencana untuk datang silaturahmi ke rumah sahabat masih kami urungkan karena masih ada kerjaan yang harus diselesaikan.

sudut pantai boom (dok.pri)
sudut pantai boom (dok.pri)

Hari selanjutnya merupakan hari yang sibuk, kami sekeluarga memutuskan untuk bermain dipantai Boom yang ada di Kota Banyuwangi, mengunjungi sahabat dan akhirnya ke Blimbingsari untuk makan ikan bakar.

Sore itu juga rencananya kami akan kembali ke barat. Saat keliling tersebut saya tetap yang menyetir, walaupun sebenarnya ada ahli menyetir, tapi karena saya penasaran dengan jalan di Banyuwangi saya tetap yang mengemudikan.

Sebenarnya agak fatal juga atas kenekatan saya. Ketika sedang berada di antrian kendaraan, ternyata saya terkena mikrosleep. Untungnya kendaraan sedang berhenti jadi tidak terjadi apa-apa, kecuali saya terkaget-kaget sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun